BNNP Aceh Musnahkan Puluhan Ribu Pil Ekstasi dan Belasan Kilogram Sabu
Kepala BNNP Aceh, Heru Pratikno menjelaskan, barang haram itu ditemukan TNI Babinsa Gampong Bandar Khalifah, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang awal Januari 2020. Hingga sekarang pemilik barang tersebut belum ditemukan.
Puluhan ribu pil ekstasi dan belasan kilogram sabu dimusnahkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Selasa (17/3) di halaman kantor tersebut.
Barang bukti yang dimusnahkan itu berupa 19 kilogram sabu, 20 ribu pil happy five, 20 ribu pil ekstasi dan 54 bungkus ganja. Pemusnahan narkotika itu setelah diuji laboratorium forensic Polri di Medan. Hasilnya barang itu direkomendasikan untuk dimusnahkan.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang dilakukan PNM untuk nasabahnya? Kegiatan pemberangkatan Ibadah Umroh ini juga diberikan kepada 233 orang terdiri dari karyawan, nasabah, dan keluarga yang telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan.
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Kepala BNNP Aceh, Heru Pratikno menjelaskan, barang haram itu ditemukan TNI Babinsa Gampong Bandar Khalifah, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang awal Januari 2020. Hingga sekarang pemilik barang tersebut belum ditemukan.
"Kita sedang lidik, mudah-mudahan bisa kita temukan jaringan itu," katanya, Selasa (17/3).
Dia berharap mendapat dukungan dari semua pihak untuk memberantas narkoba di Aceh. Termasuk langkah-langkah penyelidikan pemilik narkoba yang dimusnahkan itu. Heru juga menduga barang haram itu ada kaitannya dengan jaringan internasional.
"Barang-barang itu bungkusnya sama, berarti sumbernya sama, jaringan juga sama, kalau kita bisa ungkap satu mudah-mudahan bisa mengungkap lainnya dari pada barang ini," jelasnya.
Sebelumnya Komandan Kodim (Dandim) 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Deki Rayusyah Putra menjelaskan, barang haram itu ditemukan dalam tiga tas yang diletakkan di perkebunan sawit di Desa Bandar Khalifah. Sementara para pelaku sempat melarikan diri saat petugas datang.
"Dua pelaku lari menggunakan motor, sementara Babinsa kita melihat ada tiga tas, setelah dicek, memang betul barang tersebut berisi di tiga tas, dengan hasil yang fantastis betul," ujarnya.
Deki menjelaskan, awalnya petugas Babinsa tidak berpikir bahwa dua pelaku yang melarikan diri tersebut meninggalkan sabu-sabu. Petugas mengira, mereka warga setempat yang baru saja mencuri sawit.
Baca juga:
Pasangan Kekasih Sembunyikan 21.040 Pil Koplo di Plafon Kamar
Vanessa Angel & Suaminya Ditangkap Polisi, 20 Butir Psikotropika Disita
Tersandung Kasus Narkoba, Vanessa Angel Ditangkap Polisi
Terkait Narkoba, Vanessa Angel dan Suami Diamankan Polisi
Polisi: Tes Rambut Artis RE di BNN Negatif Narkoba
PDIP Gandeng BNN saat Fit and Proper Test: Kami Tak Mau Ada Anggota Pengguna Narkoba