BNPB sebut 22 alat pendeteksi Tsunami milik Indonesia rusak
Indonesia cukup terbantu dengan keberadaan lima Buoy milik negara sahabat yang masih beroperasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, Indonesia mempunyai 22 Bouy atau alat pendeteksi tsunami. Namun semuanya dalam kondisi rusak. Selama alat tersebut rusak, kata dia, BMKG mensinyalir ancaman tsunami secara manual.
"Semua rusak. Tidak ada anggaran untuk melakukan perawatan," ujar Sutopo di kantor BNPB, Kamis (3/3).
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
Dari 22 bouy itu, 8 bouy buatan Indonesia. Ada 10 bouy hasil kerja sama dengan Jerman, 1 bouy kerja sama dengan Malaysia, dan 2 unit bouy kerja sama dengan Amerika Serikat. Seluruhnya sudah tidak beroperasi lagi. Dia menyebut, ada masyarakat yang juga melakukan pengerusakan pada mesin seharga Rp 4-8 miliar.
Indonesia cukup terbantu dengan keberadaan lima buoy milik negara sahabat yang masih beroperasi yakni 1 unit bouy di Aceh Barat milik India, 1 unit di Laut Andaman milik Thailand, 2 unit di Selatan Pulau Sumba yang berdekatan dengan Australia, dan 1 unit di utara Papua milik Amerika.
Potensi tsunami dari gempa di Samudera Hindia itu bisa terdeteksi berkat bantuan bouy milik Australia. Dimana bouy itu berada di sekitar Kepulauan Mentawai.
"Karena bantuan bouy milik Australia itu, jadi kita bisa terbantu. Di sisi selatan Mentawai ada Pulau Kokos, Australia. Di situ ada satu Bouy milik Australia," Kata Sutopo.