BNPT Ingatkan Masyarakat Tak Salah Sikapi & Partisipasi Terkait Aksi Bom Kabul
Namun jika masyarakat ikut mendoakan agar Afghanistan menjadi negara yang damai, menurutnya, itu hal yang baik. Tapi jika yang dilakukan hanya mengedepankan kekerasan, itu bukan tipe bangsa Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat agar tidak salah dalam menyikapi aksi bom Kabul Afghanistan yang merenggut puluhan korban jiwa. Kekerasan yang terjadi di Kabul bukanlah tindakan yang tepat bagi Bangsa Indonesia.
"Jangan terpengaruh. Biar bagaimanapun kan ISIS, Taliban, Al Qaeda itu adalah organisasi yang mengusung kekerasan. Nah kekerasan-kekerasan seperti itu adalah tindakan yang tidak tepat buat kita, sebagai bangsa yang berideologi Pancasila. Oleh karena itu kita terus mengingatkan masyarakat, jangan salah dalam menyikapi. Dan jangan salah juga berpartisipasi," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, disela meninjau vaksinasi di RSUD Bung Karno Solo, Sabtu (28/8).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Dimana BNPT menemukan landasan hukum untuk memberikan kompensasi kepada korban terorisme? Ibnu menjelaskan, landasan pemerintah melakukan pembayaran kompensasi atau ganti rugi tertuang dalam PP No. 35 Tahun 2020 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada saksi dan korban.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Namun jika masyarakat ikut mendoakan agar Afghanistan menjadi negara yang damai, menurutnya, itu hal yang baik. Tapi jika yang dilakukan hanya mengedepankan kekerasan, itu bukan tipe bangsa Indonesia.
"Kita harus kuatkan semangat nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Boy mengemukakan, terkait peristiwa bom Kabul, penyelidikan intelejen terus dilakukan. Apakah peristiwa yang banyak menewaskan tentara Amerika Serikat itu akan berimbas ke Indonesia.
"Penyelidikan intelejen tetap berjalan. Itu kan tidak putus-putus ya. Kan selama ini tanpa peristiwa Afghanistan kita terus melakukan penyelidikan potensi ancamannya," katanya.
Selain itu, pengawasan melalui media sosial juga terus dilakukan melalui cyber patrol. Dengan cara tersebut bisa diketahui informasi yang membahayakan atau bersifat provokasi. Sehingga kejadian yang tak diinginkan bisa dicegah. Pihaknya sudah menemukan beberapa potensi tersebut.
"Ada beberapa (temuan), tapi sifatnya dia masih bersimpati, belum ada yang membahayakan," katanya.
Terhadap temuan tersebut, Boy mengaku belum ada yang mengarah ke ranah pelanggaran hukum. Sehingga pihaknya hanya memberikan peringatan saja.
"Kita himbau secara persuasif dulu. Tapi kalau ada rencana-rencana membahayakan, baru ada tindakan hukum," jelas dia.
Baca juga:
3 Fakta Kawasan Khusus Ekonomi untuk Eks Napi Teroris di Banyuwangi, BNPT Siapkan Ini
BNPT Kutuk Keras Bom di Bandara Kabul yang Tewaskan Puluhan Orang
Kepala BNPT Sebut KKTN Banyuwangi Bakal Fokus di Bidang Kelautan
Waspadai Pergerakan Kelompok Pro Taliban Galang Simpati di Indonesia
Kepala BNPT Titip Pesan ke Napiter Luruskan Misinformasi dan Hoaks Vaksinasi