BNPT sebut kelompok teroris bisa cuci otak hanya dengan modal sinyal
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya fenomena pencucian otak oleh kelompok teroris, lewat pemanfaatan teknologi informasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya fenomena pencucian otak oleh kelompok teroris, lewat pemanfaatan teknologi informasi.
"Sekarang hanya modal sinyal, pelaku sudah bisa lakukan pencucian otak yang disebut fenomena lone wolf atau serigala tunggal," kata Suhardi saat diwawancarai usai latihan mitigasi terintegrasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Selasa (31/10).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Dimana BNPT menemukan landasan hukum untuk memberikan kompensasi kepada korban terorisme? Ibnu menjelaskan, landasan pemerintah melakukan pembayaran kompensasi atau ganti rugi tertuang dalam PP No. 35 Tahun 2020 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada saksi dan korban.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Ia mengingatkan masyarakat untuk menghindari pertemuan dengan jaringan radikalisme melalui dunia maya. Sebab jaringan radikal bisa melakukan baiat dalam suatu ruangan menggunakan media sosial.
"Usai dicuci ideologinya seorang bisa melakukan tindakan yang kurang baik. Cukup dengan online mereka bisa belajar ke basis jaringan teroris," ungkapnya.
Dijelaskan bahwa metode cuci otak (brain wash) sudah berhasil dilakukan para teroris, yakni saat membentuk satu kelompok kecil yang mengebom beberapa gereja di Surabaya.
"Jadi bekal informasi yang disebarkan dari media online jaringan teroris bisa pengaruhi pikiran seseorang. Ini yang perlu diwaspadai karena sangat berbahaya," jelasnya.
Oleh sebab itu pemerintah menyiapkan strategi khusus untuk menanggulangi informasi yang menjurus kepada tindakan radikal di medsos.
"BNPT menyiapkan penanggulangan terorisme di tempat terbuka, dan ini akan rutin digelar setiap waktu di beberapa daerah," kata Suhardi.
Baca juga:
Frasa 'kontra radikalisasi' dianggap sudah jelas, MK tolak uji materi UU Terorisme
Pelaku pelemparan sejumlah tempat di Magelang bekas kombatan teroris Poso
Temui Wapres JK, Muhammadiyah minta dibentuk dewan pengawas penanganan terorisme
Muhammadiyah minta ada dewan mengawasi penegak hukum tangani terorisme
5 Negara ini banyak belajar dari keunggulan-keunggulan Indonesia
Temui pimpinan DPR & Komisi III, Tim Pengacara Muslim adukan ketidakadilan napiter