Bocah Neng dikenal pendiam jika bertemu orang tak dikenal
Bocah neng juga diketahui tidak pernah punya teman dewasa oleh teman bermainnya.
Neng (9), bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus dikenal lucu oleh teman sepermainannya. Oleh karena itu, Neng kerap menjadi bahan candaan teman bermainnya.
"Dia kalau main sering dibecandain habisnya lucu," kata salah satu teman sepermainan korban, Aisyah (10) saat ditemui awak media di kediaman korban Jalan Rawa Lele RT 006/07, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (4/10).
Selain dianggap lucu, menurut Aisyah, Neng juga dikenal humoris dan periang. Namun, temannya itu diketahui pendiam jika bertemu dengan orang yang baru dikenal.
"Dia kalau ketemu orang baru, diem aja, ketemu teman baru nggak begitu akrab. Kalau orang asing nyamperin ke Purti (Eneng) dia diam aja," terangnya.
Aisyah juga mengatakan, neng tidak pernah punya teman dewasa. Sehari-harinya hanya bermain dengan seumuran.
"Putri (Eneng) itu nggak pernah punya teman gede (dewasa). Teman kelasnya paling anak kelas 5,4 dan 6 itu aja," kata Aisyah.
Seperti diketahui, Neng merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, pasangan dari Asep Saepuloh dan Ida Fitriyani. Sehari-hari bocah 9 tahun ini tinggal di Jalan Peta Barat, Nomor 16 Rt 06/07, Kampung Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat.
Neng diketahui hilang sejak Jumat siang dan ditemukan tewas pada pukul 22.30 pada hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Neng diketahui hilang sejak pulang sekolah di SDN 05 pagi Kalideres, Jakarta Barat.
Jenazah Neng sudah dimakamkan di pemakaman umum Kalideres tak jauh dari rumahnya pada Minggu (4/10). Hingga kini polisi masih menyelidiki dugaan kematian bocah SD tersebut.
Baca juga:
Di hari menghilang, Neng pulang lewat jalan berbeda
Sebelum tewas, bocah Neng sempat dijemput orang tak dikenal
Bocah Neng juga alami pecah pembuluh darah karena mulut tersumpal
Bocah Neng pakai seragam sekolah saat ditemukan tewas dalam kardus
Menteri Yohana akan cek kasus pembunuhan bocah Neng
Selesai diautopsi, jasad bocah Neng dimakamkan pukul 6 pagi
Hasil autopsi bocah Neng, ada bekas kekerasan seksual & cekikan
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.