Bocah selamat dari pembunuhan keluarga di Medan teringat ayah ibu
Bocah selamat dari pembunuhan keluarga di Medan teringat ayah ibu. Bila tidak dijawab, Kinara menangis. Keluarga terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa kedua orang tuanya ada di rumah. Ini dilakukan agar Kinara tidak terus menerus menangis.
Kinara (4), bocah yang selamat dari pembunuhan sadis satu keluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, sering menanyakan keberadaan kedua orang tuanya, Riyanto (40) dan Yani (35), yang tewas dalam peristiwa berdarah itu. Kinara juga sering menangis saat terikat orang tuanya.
"Kinara, sering teringat dengan Ayah dan Ibunya, serta selalu menanyakan kepada Nenek Murniati (58) dan kalau tidak dijawab, dia menangis," kata Wagiman (66) kakek Kinara, seperti dilansir Antara di Mabar, Senin.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Apa yang dilakukan Siti Badriah dan Krisjiana dalam sesi pemotretan keluarga? Siti Badriah dan Krisjiana Baharuddin Melakukan Sesi Pemotretan Keluarga, Ekspresi Xarena Begitu Menggemaskan Momen Mesra Pada kesempatan ini, Siti Badriah juga membagikan momen mesra dan hangat berdua bersama sang suami, Krisjiana.
-
Kapan arisan keluarga biasanya diadakan? Arisan keluarga adalah momen kumpul-kumpul satu bulan sekali yang sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya.
Keluarga terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan Kinara. Selama ini keluarga memberi pengertian pada Kinara bahwa kedua orang tuanya berada di rumah. Cuma itu satu-satunya cara agar Kinara tidak terus menerus menangis.
"Akhirnya, Kinara mau diam dan melanjutkan bermain dengan boneka pemberian dari Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa saat membesuk dia, di RSUP H Adam Malik, usai menjalani operasi di bagian kepala," ujar Wagiman.
Dia menceritakan, selama dirawat di RSUP Adam Malik, dan bila terbangun dari tidur, Kinara sering memanggil-manggil nama ibunya. Wagiman sedih melihat keadaan cucunya itu. Pihak keluarga yang berkunjung ke rumah sakit, berusaha tidak mengajak Kinara bicara. Mereka takut Kinara akan menanyakan kedua orang tua.
"Kami, tetap menghibur Kinara dan mengajak dirinya agar selalu bermain dengan boneka pemberian Mensos, serta lupa membayangkan kedua orang tua, yang sudah tiada," ucap dia.
Saat ini kondisi kesehatan Kinara mengalami kemajuan, usai menjalankan operasi di bagian kepala. Kinara sudah bisa makan dengan lahap, tetap ceria, ketawa, dan bernyanyi.
Kinara selama berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, selalu didampingi Nenek Murniati, Ibu kandung dari Riyanto korban pembunuhan yang cukup sadis itu.
"Pihak keluarga, selalu rajin membesuk Kinara agar bisa tenang, sehingga tidak lagi mengingat peristiwa yang menyedihkan itu," kata mandor bangunan itu.
Sekadar mengingatkan, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan dikagetkan ditemukan lima anggota keluarga tewas pada Minggu (9/4) pagi. Kelima korban tewas adalah Riyanto (40) dan istrinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertuanya bernama Marni (50). Selain itu, putri bungsu korban bernama Kinara (4) ditemukan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Baca juga:
Andi Lala tak alami gangguan jiwa, tapi pribadi tertutup & sensitif
Api membara di balik sengketa rumah di Medan
Pelaku rencanakan bakar rumah yang tewaskan sekeluarga sejak sebulan
Jejak bensin ungkap pembakaran satu sekeluarga di Medan