Bom Kampung Melayu, Densus 88 geledah rumah istri AS di Bogor
Bom Kampung Melayu, Densus 88 geledah rumah istri AS di Bogor. HR adalah suami dari IS yang merupakan adik kandung dari AS. Keduanya sempat diperiksa oleh Densus 88 pada Jumat 26 Mei lalu. Selama beberapa bulan sebelum akhirnya tewas meledakkan diri, AS bersama istrinya tinggal di rumah HR dan IS.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus melakukan pengembangan pasca bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Pasukan elit itu kembali menggeledah sebuah rumah di daerah Sukaluyu, Tamansari, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (30/5) malam.
"Iya benar memang ada penggeledahan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (31/5).
Rumah tersebut diketahui dimiliki AS yang dihuni istrinya. AS merupakan salah satu pelaku yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Informasi yang didapat rumah itu adalah tempat tinggal istri dari AS," imbuhnya.
Dalam penggeledahan itu Densus 88 tidak menemukan langsung istri AS. Begitu juga dengan barang bukti yang ditemukan di rumah kosong tersebut. "Tidak ada barang bukti yang bisa diamankan," tandasnya.
Namun demikian, Densus 88 mengamankan salah satu kerabat dari istri AS untuk dimintai keterangan lebih lanjut sekaligus mencari tahu keberadaan istri AS. "Sampai sana kosong, yang ada kerabatnya kita periksa. Sampai saat ini istri AS belum ditemukan," jelasnya.
Selain penggeledahan yang dilakukan di Bogor, menurut Yusri pihaknya juga terus melakukan pengembangan dengan membawa pria berinisial HR dari rumahnya di Kampung Paledang, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Garut. HR ini merupakan adik ipar dari pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu berinisial AS.
HR adalah suami dari IS yang merupakan adik kandung dari AS. Keduanya sempat diperiksa oleh Densus 88 pada Jumat 26 Mei lalu. Selama beberapa bulan sebelum akhirnya tewas meledakkan diri, AS bersama istrinya tinggal di rumah HR dan IS.
"Tadi malam kita kembali mengamankan HR untuk diperiksa lagi oleh Densus 88," terangnya. Lebih lanjut Yusri menambahkan, HR kembali diperiksa lantaran ditemukan sesuatu yang mencurigakan dalam ponsel yang ditahan oleh Densus 88. Hasil penyedapan yang dilakukan dalam ponsel itu ada rekaman percakapan antara HR dengan dua pelaku AS dan INS.
Meski demikian, HR belum dinyatakan terlibat dalam aksi teror bom Kampung Melayu lantaran belum cukup kuat alat bukti. "Tadi pagi HR sudah kita pulangkan kembali," tandasnya.