Bosan hirup asap, mahasiswa Sumsel desak Alex Noerdin tanggung jawab
Mereka meminta Pemrov Sumsel tegas menindak seluruh pembakar hutan dan lahan.
Ribuan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Aliansi Sumatera Selatan Melawan Asap (GASMA), menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di halaman kantor Gubernur Sumsel, Selasa (13/10). Massa menuntut Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, bertanggung jawab atas kabut asap menyelimuti daerah itu.
Mahasiswa itu berasal dari Presiden Mahasiswa (Presma) sejumlah perguruan tinggi di Palembang. Antara lain Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI Palembang, Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, dan beberapa kampus lain.
Dalam orasinya, mahasiswa mengaku sudah lelah berjibaku dengan kabut asap, mesti dihirup saban hari selama tiga bulan terakhir. Apalagi, akibat kabut asap itu telah merenggut nyawa tiga bayi.
"Kami capek, pagi, siang, sore, malam, selalu ngisap asap. Sekarang saja sudah tiga bayi yang meninggal. Mau berapa bayi lagi yang jadi korban?" kata salah satu orator, Anas, Selasa (13/10).
Menurut dia, Gubernur Alex Noerdin seharusnya mengambil langkah tegas dan benar-benar menjalankan aturan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Tidak tebang pilih menindak warga dan perusahaan melakukan pembakaran hutan dan lahan.
"Kami minta Gubernur Sumsel tanggung jawab dan tindak tegas, kami sudah capek," tambah Anas.
Mahasiswa menilai, pemerintah setempat tidak berlaku adil dan peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di lahan gambut. Alhasil, kebakaran terus terjadi saban tahunnya.
"Ini adalah buah ketidakpedulian Anda kepada kami, kepada kelestarian alam, kepada lahan gambut," ucap Anas.
Massa menuntut Pemerintah Provinsi Sumsel konsisten dan komitmen melakukan upaya pencegahan. Supaya pada tahun-tahun berikutnya peristiwa ini tidak terulang.
"Kami minta tahun depan tidak terulang lagi. Mulai hari ini asap harus tuntas (diselesaikan)," kata Anton, salah satu mahasiswa Universitas PGRI Palembang.
Sayang hingga akhir unjuk rasa, tak satu pun pejabat di kantor Pemprov Sumsel menemui massa.
Baca juga:
3 Bayi korban asap, warga Palembang sebut itu karena pemimpin angkuh
Kapolri akui kesulitan cari pelaku karhutla
Luhut akui pemerintah kecolongan beri izin pengelolaan HTI
Australia kirimkan pesawat pengangkut 15 ton air ke Indonesia
Pesawat Malaysia dan Singapura mulai beraksi padamkan asap
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang diperagakan oleh Novita Hardini? Istri Bupati Trenggalek Novita Hardini memperagakan karya Deden Siswanto dalam Selaras Wastra saat Selaras Wastra saat Cita & Cipta 2024 Liputan6 x Fimela di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)