BPBD Banjarnegara Catat 348 Orang Mengungsi Akibat Tanah Longsor
Warga mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (3/12).
Sebanyak 348 warga Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di lokasi. Tercatat, pengungsi berasal dari 13 lokasi baik dari dalam dan luar desa.
"Hingga hari ini tercatat ada 348 orang pengungsi yang terbagi dalam 13 lokasi baik di dalam maupun luar desa," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Sabtu (5/12) seperti diberitakan Antara.
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Siapa yang menceritakan pengalamannya saat longsor di Banjarnegara? Ibu Tarjo, menceritakan sebelum terjadi longsor, ia mendengar suara atap seng bergemuruh.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Dia menjelaskan warga mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (3/12).
Menurut data terakhir yang dikumpulkan oleh tim di lapangan, longsor telah mengakibatkan 12 rumah warga rusak berat, 5 rusak sedang dan 3 rusak ringan.
Selain itu, banyak rumah warga yang mengalami keretakan pada tembok dan lantainya sehingga terpaksa mengosongkan rumah karena khawatir terjadi pergerakan tanah susulan.
"Bukan hanya mengakibatkan kerusakan pada rumah warga, jalan antardukuh juga mengalami kerusakan dan listrik di lokasi masih dipadamkan hingga saat ini. Warga dianjurkan mengungsi karena dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan mengingat kondisi cuaca masih hujan deras," katanya.
Dia mengatakan para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan bahan makanan yang akan dimasak di dapur umum.
"Sembako, bumbu dapur dan lauk pauk sangat mendesak dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi," katanya.
Saat ini tim gabungan di lapangan masih terkendala akibat kurangnya peralatan dan bahan makanan untuk dapur umum.
"Terlebih lagi kondisi listrik padam dan hujan deras masih terus mengguyur wilayah ini sehingga tim mengalami kendala di lapangan," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara mencatat ada sebanyak 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat pada Kamis (3/12).
Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, Susukan.
Pada saat ini BPBD Banjarnegara telah melakukan upaya penanganan di seluruh lokasi longsor tersebut.
"Pada beberapa lokasi longsor yang berskala kecil, upaya tanggap darurat telah selesai dilakukan sementara pada lokasi dengan skala besar, tim gabungan masih terus melakukan upaya penanganan," katanya.
Sementara itu, sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020 sehingga upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan.
Baca juga:
Lahan di Kawasan Perhutani Longsor, 585 Jiwa di Cisewu Garut Mengungsi
Rumah yang Tertimbun Longsor di Garut Terus Bertambah, Ratusan Warga Dievakuasi
Longsor di 20 Titik, Warga Diimbau Tunda Perjalanan Medan-Berastagi
Jalan Utama Lintas Selatan Bandung-Garut di Talegong Tertutup Longsor
20 Titik Longsor Jalur Medan-Berastagi Sebabkan Lalin Lumpuh, Ini Kondisi Terbarunya
20 Titik Longsor Putus Akses Medan-Berastagi, 1 Pengguna Jalan Tewas