BPOM Nyatakan Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Aman Setelah Sempat Dihentikan
Nadia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 merupakan bentuk kehati-hatian terhadap KIPI.
Pemerintah kembali melanjutkan distribusi vaksin AstraZeneca dengan nomor batch CTMAV547. Keputusan ini disampaikan menyusul hasil uji toksisitas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin tersebut usai adanya laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan hasil uji toksisitas dan sterilitas BPOM terhadap vaksin AstraZeneca dengan nomor batch tersebut dianggap telah memenuhi syarat mutu penggunaan vaksin.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
"BPOM laporkan dengan nomor batch CTMAV547 dengan hasil kesimpulan toksisitas abnormal dan sterilitas vaksin astrazeneca batch tersebut memenuhi syarat mutu dan aman digunakan," ujar Wiku, Selasa (1/6).
"Satgas berharap hasil temuan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan program vaksinasi nasional dapat berjalan sebagaimana mestinya," sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara pendistribusian dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Penghentian dilakukan karena BPOM sedang melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.
Nadia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 merupakan bentuk kehati-hatian terhadap KIPI.
"Penghentian sementara bets tersebut merupakan upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini," katanya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan ini menyebut, pemerintah menerima 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca pada 26 April 2021 lalu melalui skema Covax Facility/WHO. Batch yang dihentikan sementara hanya 448.480 atau 11,64 persen dari total vaksin AstraZeneca.
Baca juga:
3.210 Vial Vaksin AstraZeneca akan Disuntikkan ke Personel TNI Polri di Sulsel
Dilema Vaksin AstraZeneca
Tentang AstraZeneca & Menurunnya Kasus Covid-19 Usai Program Vaksinasi
Kenali Efek Samping yang Ditimbulkan Usai Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Pemerintah Kembali Gunakan Vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547 Mulai Hari Ini