Brimob Gadungan di Berau Tak Bayar Makan dan Tipu 6 Wanita
Tim gabungan Satreskrim Polres Berau dan Resmob Polda Kaltim menangkap seorang Brimob gadungan, berinisial AT (34), Kamis (7/4). Warga Gayam, Berau, di ditangkap setelah tidak membayar makan di warung dan dilaporkan menipu 6 wanita.
Tim gabungan Satreskrim Polres Berau dan Resmob Polda Kaltim menangkap seorang Brimob gadungan, berinisial AT (34), Kamis (7/4). Warga Gayam, Berau, di ditangkap setelah tidak membayar makan di warung dan dilaporkan menipu 6 wanita.
Penangkapan AT berawal dari informasi dari warga Sambaliung pada Kamis (7/4) sekira pukul 10.00 WITA, yang melaporkan ada pria mengaku anggota Brimob tidak membayar makan di warung.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Di mana anggota polisi berambut gimbal bertugas? Melansir akun YouTube KABUT MULIA, anggota polisi yang biasa dipanggil 'Si Gimbal' ini bertugas di Polres Puncak Jaya.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Dari koordinasi yang dilakukan, Satuan Brimob juga tengah memproses pengaduan seorang wanita yang mengaku ditipu pria mengaku Brimob berinisial AT. Kuat dugaan pria itulah yang tidak membayar makan di warung.
"Kita kroscek ke Brimob ternyata tidak ada keanggotaan atas nama yang bersangkutan. Setelah dikembangkan, diketahui yang bersangkutan hanya warga yang mengaku anggota polisi Brimob," kata Kasat Reskrim Polres Berau AKP Fery Putra Samodra, kepada wartawan di kantornya, Jumat (8/4).
Bawa Senjata Mainan
Dari penyelidikan yang dilakukan, pria itu sering memakai atribut Brimob. Dia membawa benda yang ternyata senjata mainan. "Ini terungkap dari laporan korban ya," ujar Fery.
Tim gabungan pun bergerak cepat dan menyergap pelaku AT di indekosnya di kawasan Gayam, Tanjung Redeb, Berau. Pria itu diringkus setelah dikejar sampai ke dalam hutan. Saat kosnya digeledah ditemukan atribut Brimob.
"Pelaku ditangkap Kamis kemarin. Modus pelaku ini kenalan lewat medsos, lakukan tipu muslihat dan rayuan untuk dipacari. Di tengah perjalanan, korban dimintai uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pelaku," tambah Fery.
Seorang Korban Hamil
Sekurangnya terdapat 6 korban yang dipacari pelaku, satu di antaranya kini dalam kondisi hamil. "Dari 6 korban ini ada anak gadis maupun yang sudah ibu rumah tangga. Kepada pelaku kita terapkan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan," jelas Fery.
Komandan Kompi Batalion C Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim Iptu Junaedi mengatakan, kasus itu telah diserahkan ke Satreskrim Polres Berau setelah pelakunya ditangkap kurang dari sehari.
"Karena persoalan ini kalau dibiarkan, mencoreng nama Brimob, umumnya Polri. Karena Brimob juga bagian dari Polri juga, bukan berdiri sendiri," pungkas Junaedi.
(mdk/yan)