Buat Surat Seolah-olah Marak Penculikan Anak, Kadis Pendidikan Kota Kupang Minta Maaf
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menerbitkan surat imbauan yang menyebutkan saat ini marak penculikan anak. Padahal polisi memastikan tidak ada satu pun laporan kasus penculikan anak di daerah itu sejak 2022.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menerbitkan surat imbauan yang menyebutkan saat ini marak penculikan anak. Padahal polisi memastikan tidak ada satu pun laporan kasus penculikan anak di daerah itu sejak 2022.
Imbauan terkait maraknya penculikan tertuang adalam surat bernomor: 265/DISDIKBUD/004.5./SEK/2023. Foto dokumen itu beredar dan viral di media sosial.
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Apa yang dilakukan oleh pengusaha asal Karawang untuk pendidikan anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Siapa yang menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya? Setiap ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam mengasah potensi anak remaja? Orang tua dan guru dapat memberikan contoh dan nilai-nilai moral yang baik kepada anak remaja, dengan cara menjadi teladan yang baik dalam berperilaku dan bersikap, serta mengajarkan anak remaja tentang hak dan kewajiban, tanggung jawab dan akuntabilitas, serta kejujuran dan integritas.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
Surat yang ditandatangani Kadis Dumuliahi Djami itu ditujukan kepada pengelola Paud, Kepala SD/MI dan Kepala SMP/MTs Negeri/Swasta di Kota Kupang, tertanggal 31 Januari 2023. Meskipun empat poin imbauannya baik dan normatif, namun isi surat seakan-akan menyatakan maraknya kasus penculikan anak di daerah itu.
Berikut imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Kupang yang dikutip dari surat itu:
"Mencermati maraknya aksi penculikan anak di wilayah Kota Kupang akhir-akhir maka kami mengimbau kepada Bapak/Ibu Pengelola PAUD, Kepala SD/MI dan SMP/MTs Negeri/Swasta se-Kota Kupang agar:
- Mengingatkan siswa/i agar berhati-hati jika ada orang yang tidak dikenal yang hendak menjemput di sekolah;
- Memastikan bahwa orang yang hendak menjemput siswa/i adalah benar-benar orang tua atau keluarganya;
- Mengingatkan orang tua/wali siswa/i agar meningkatkan pengawasan terhadap anaknya pada saat datang dan pulang sekolah;
- Mengingatkan siswa/i agar langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah dan menjauhi ajakan orang yang tidak dikenal."
Diprotes Warga
Warga Kota Kupang Herison Tihu mengatakan, surat imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang itu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Alasannya, hingga saat ini tidak ada kasus penculikan anak yang ditangani polisi.
"Pemerintah jangan ciptakan kegaduhan di tengah masyarakat. Anak-anak sudah panik dan tidak mau ke sekolah lagi," katanya.
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, selama tahun 2022 hingga Januari 2023 belum ada pengaduan maupun laporan masyarakat tentang kasus penculikan anak di wilayah hukum Kota Kupang.
"Saya mengimbau warga Kota Kupang agar tetap tenang dan tetap mengingatkan kepada anak-anak kita agar berani menolak setiap pemberian, atau bujuk rayu dari orang yang belum dikenal serta membiasakan diri untuk selalu melakukan konfirmasi baik ke orang tua melalui guru, atau petugas sekolah lainnya bila ada informasi yang mengejutkan dari orang yang tidak dikenal," imbaunya.
Surat Diralat
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami meralat surat imbauan yang dibuatnya dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Dalam keterangan persnya, Dumuliahi Djami meminta maaf kepada seluruh masyarakat, tenaga pendidik, orang tua maupun siswa dan siswi di seluruh Kota Kupang, atas imbauan tentang marak aksi penculikan anak di Kota Kupang.
"Seharusnya kalimat dalam imbauan itu adalah marak terjadi penculikan anak di beberapa daerah di Indonesia yang beredar di media sosial. Bukan maraknya aksi penculikan anak di Kota Kupang," ucapnya.
“Kami tidak ada maksud dan tujuan untuk mencederai pihak kepolisian, karena memang benar belum ada terjadi kasus penculikan anak di Kota Kupang. Oleh karena itu kami meralat kembali isi surat imbauan tersebut," tambah Dumuliahi Djami.
Menurutnya, surat imbauan yang sudah beredar dan surat yang diralat ini hanya bertujuan agar seluruh masyarakat pendidikan bisa lebih waspada terhadap isu aksi penculikan, yang terjadi di seluruh Indonesia.
(mdk/yan)