Budi Waseso makin mengerikan, barak TNI mau dilibas
Sejauh ini, Budi mengaku banyak pemasok narkoba yang menargetkan aparat sebagai pemakainya.
Peredaran narkoba di Indonesia semakin menggila. Tak hanya di kalangan anak muda dan remaja saja, tapi juga sudah menyasar aparat. Tak heran jika Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia darurat narkoba dan memerintahkan seluruh bandar narkoba mendapatkan hukuman berat, yakni hukuman mati.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso juga memiliki pendapat yang sama soal peredaran narkoba. Setelah menduduki kursi tertinggi di BNN, Budi menyatakan tak akan segan menghukum siapapun yang terlibat dengan barang haram tersebut, baik itu TNI maupun Polri.
Dalam pernyataannya jelang akhir tahun 2015, Budi meyakini ada aparat yang terlibat dalam penjualan barang haram itu di Indonesia. Bukan hanya TNI/Polri, tapi juga BNN.
"Di BNN ada, di polisi ada, di TNI juga ada," kata Budi saat berpidato dalam sarasehan di Mapolresta Medan, Selasa (10/11).
Budi menilai ada kepentingan asing ingin menghancurkan Indonesia terkait penyelundupan narkoba ini. Alasannya, ada pihak-pihak yang diduga membiarkan narkoba dalam jumlah besar masuk ke Indonesia.
"Kita tahu narkoba ini paling banyak dari China, Taiwan, Nigeria, ada juga Iran. Dari sana terlihat adanya kepentingan negara luar yang menginginkan kehancuran Indonesia. Kenapa? Karena mereka mengekspor ke sini, di sini tujuannya. Ini yang nanti harus didalami Lemhanas, TNI, dan dari BIN," sambung Budi.
Baginya, butuh komitmen bersama agar aparat benar-benar bersih dari kejahatan narkoba. Sejauh ini, Budi mengaku banyak pemasok narkoba yang menargetkan aparat sebagai pemakainya.
"Secara umum anggota TNI, polisi dan BNN juga banyak yang pakai tetap pemasok macam-macam. Ini butuh komitmen bersama bagaimana aparat bersih dan tidak terlibat," kata Budi usai menghadiri sebuah diskusi di Grand Sahid, Jakarta, Senin (22/2).
Keterlibatan anggota TNI dalam kejahatan narkoba baik sebagai pemakai maupun bandar sering kali terdengar. Mantan Kabareskrim ini mengatakan BNN tidak mengalami kendala maupun halangan untuk mengungkap jaringan meski yang terlibat adalah anggota TNI.
"Tidak ada kesulitan. Yang ada juga kita bangun komitmen bersama. Saya kira enggak masalah," kata Budi.
Dia melanjutkan, BNN bakal terus memerangi narkoba sampai kedua lembaga penegak hukum tersebut benar-benar bersih dari peredaran narkoba. Bahkan, dia berjanji bakal memberikan hukuman yang setimpal bagi pelakunya.
"Harapan kita kan aparat terutama institusi penegak hukum ini bersih. Namun jika masih ada yang mengonsumsi juga ya harus diberi hukuman yang setimpal," kata Budi di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (22/2).
Menurut Budi, TNI harus lebih giat lagi dengan melakukan penertiban di internal anggotanya. Longgarnya pengawasan, tertutupnya institusi dan mudahnya akses bagi bandar untuk memasok narkoba bagi oknum membuat jajaran BNN kesulitan untuk membongkar jaringan di sana.
"Karena ini menyangkut musuh negara. Maka saya minta komitmen bersama dari para pimpinan TNI untuk bersama mencegah dampak yang lebih luas," katanya.
Mantan Kabareskrim ini membantah jika pihaknya mengalami kesulitan jika membongkar jaringan di korps militer itu. Alasannya, dia mengaku sudah mendapatkan dukungan penuh dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk membasmi peredaran narkoba di kalangan oknum TNI.
"Beliau (Panglima) sudah kasih kewenangan ke kami. Kapanpun kami bisa masuk ke dalam camp militer untuk melakukan sidak menindak mereka," katanya.
Wah, Budi sudah tak mau main-main lagi lawan narkoba. TNI pun bakal disambangi.
Baca juga:
Usut peredaran narkoba, BNN diizinkan geledah barak TNI
Budi Waseso sebut tidak sulit ringkus aparat TNI pemadat
Dugaan isap sabu, BNN sebut Saipul Jamil diperiksa urine dan darah
BNN Sukabumi sita mobil truk berisi 1 ton ganja
BNN jamin pecandu narkoba yang minta direhab akan bebas jerat hukum
BNN Sumut tangkap 2 pengedar, 300 butir ekstasi disita
Ancaman Budi Waseso tangkap sipir Lapas jaringan mafia narkoba
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang menurut TKN Prabowo jadi alasan kekhawatiran? "Apa yang perlu dikhawatirkan? Kecuali kalau ada yang bermain-main di luar rel ya wajar kami khawatir," kata dia.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."