BUMDes di Purbalingga Olah Sampah Plastik Jadi BBM
Pemimpin dan warga Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, punya cara untuk mengatasi persoalan sampah sekaligus menambah pendapatan. Mereka mengolah limbah anorganik plastik menjadi aneka bahan bakar minyak (BBM) setara solar, minyak tanah, maupun bensin.
Pemimpin dan warga Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, punya cara untuk mengatasi persoalan sampah sekaligus menambah pendapatan. Mereka mengolah limbah anorganik plastik menjadi aneka bahan bakar minyak (BBM) setara solar, minyak tanah, maupun bensin.
Pengolahan sampah plastik itu dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asri Wijayasari Desa Kutasari. Prosesnya menggunakan teknologi Fast Pyrolysis, memanfaatkan tekanan dengan tambahan katalis untuk memudahkan proses dekomposisi plastik agar lebih sempurna dan tidak memerlukan temperatur yang tinggi.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
Inovator teknologi Fast Pyrolysis, Budi Trisno Aji menyebut proses pengolahan sampah plastik ini termasuk ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi atau pencemaran.
"Teknologi yang kita gunakan ini bisa menghasilkan BBM 1:1 atau 1 kilogram sampah plastik menjadi 1 liter BBM," ungkap Budi saat acara Peresmian Unit Usaha Pengolahan Sampah Plastik BUMDes Asri Wijaya Sari di Desa Kutasari, Selasa (15/3).
Biaya Rp65 Juta
Ia menambahkan, sampah plastik yang digunakan sebagai bahan baku ini dikumpulkan dari warga sekitar yang sebelumnya telah diedukasi untuk memilahnya. Untuk membangun teknologi ini dibutuhkan biaya sebesar Rp65 juta untuk kapasitas 50 liter sudah termasuk penginstalan dan training pengoperasian.
"Dengan pengolahan berbasis teknologi seperti ini kebutuhan energi bisa terpenuhi dari sampah plastik. Hasilnya bisa didistribusikan atau dijual ke warga, bisa digunakan untuk bahan bakar kompor, mesin disel dan sebagainya," ungkapnya.
BBM hasil pengolahan sampah plastik langsung diujicobakan ke mesin diesel untuk mengoperasikan traktor dan mesin pengaduk beton.
Kepala Desa Kutasari Agus Amperato menjelaskan, pengolahan sampah ini akan bisa membantu mengurangi volume sampah anorganik yang ada di desanya.
"Sehingga jangan sampai kita meninggalkan warisan kepada anak cucu kita dengan permasalahan-permasalahan lingkungan," imbuhnya.
Diapresiasi Bupati
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi BUMDes Kutasari yang turut memberikan kepedulian terhadap lingkungan. Sebab, jika sampah tidak bisa dikelola dengan baik akan menjadi permasalahan.
"Kita pernah mengalami darurat sampah. Kalau saja para kades-kades ini punya pikiran terkait pengolahan sampah, maka saya yakin permasalahan sampah ini bisa dengan mudah teratasi, nah ini sudah diinisiasi oleh Pak Agus selaku Kepala Desa Kutasari, jadi saya apresiasi sekali," katanya.
Dari pengolahan sampah ini, Bupati mengingatkan bahwa sampah tidak selalu jelek. Akan tetapi sampah jika dikelola dengan baik maka akan menjadi sumber pendapatan.
(mdk/yan)