Bupati Bogor akan Tutup Pasar Cileungsi Jika Pedagang Kembali Menolak Rapid Test
"Kalau sudah kondusif, kita akan tes lagi," kata Ade
Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, akan kembali melakukan rapid tes dan swab tes massal dalam waktu dekat di Pasar Cileungsi. Jika masih mendapat penolakan, dia tidak segan untuk menutup pasar tersebut.
Diketahui, Pasar Cileungsi telah menjadi salah satu klaster penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Hingga saat ini, 26 orang dinyatakan telah positif terpapar Covid-19 dari klaster Pasar Cileungsi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Untuk mengantisipasi adanya pengusiran terhadap tenaga medis oleh pedagang, seperti yang terjadi pada Rabu (10/6) lalu, Ade akan melakukan pendekatan secara persuasif melalui tokoh masyarakat.
"Kalau sudah kondusif, kita akan tes lagi," kata Ade, Jumat (12/6).
Ade mengancam untuk menutup kios-kios pedagang di Pasar Cileungsi jika mereka masih menolak atau mengusir tenaga medis yang akan menggelar tes massal di sana.
"Mau dites atau ditutup kiosnya. Kita khawatir orang tanpa gejala justru menularkan kepada orang lain. Karena sumbernya dari pasar," tegasnya.
Meski begitu, Ade belum menginstruksi PD Pasar Tohaga selaku pengelola pasar di Kabupaten Bogor untuk menutup operasional pasar sementara. Selain memperketat protokol kesehatan dan membatasi jam operasional.
"Masih dibuka. Tapi dengan protokol kesehatan yang diperketat, wajib masker. Minimal protokol kesehatannya diterapkan. Kita juga batas operasionalnya hanya sampai jam 1 siang," kata Ade.
Minta Bantuan Tes Massal
Saat ini, Ade mengaku kesulitan dalam menggelar rapid tes dan swab tes massal di pasar-pasar yang ada di Kabupaten Bogor. Dia pun membutuhkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
Seperti untuk melakukan tes Covid-19 massal di Pasar Cibinong, dia meminta bantuan dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang dianggap memiliki peralatan dan tenaga yang memadai untuk rapid tes dan swab tes.
"Karena kami agak repot dengan banyaknya pasar di Kabupaten Bogor ada lebih dari 40 di seluruh Kabupaten Bogor. Makanya kami butuh bantuan dari pusat dan provinsi," katanya.
(mdk/ray)