Bupati Cellica Minta Warga Karawang Tidak Ikut Aksi 22 Mei
"Kondisi aman dan kondusif telah berhasil kita ciptakan bersama selama Pileg dan Pilpres di Karawang, saya minta untuk terus dilanjutkan. Jangan ikut-ikutan terpengaruh seruan gerakan people power," ucap Cellica, Senin (20/5) usai peringatan Hardiknas ke 111 di Plaza Pemda Karawang.
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mengimbau agar warganya tidak ikut dalam gerakan people power pada 22 Mei, saat pengumuman hasil pemilu oleh KPU. Karena, dia menilai, aksi tersebut tidak sesuai dengan konstitusi.
"Kondisi aman dan kondusif telah berhasil kita ciptakan bersama selama Pileg dan Pilpres di Karawang, saya minta untuk terus dilanjutkan. Jangan ikut-ikutan terpengaruh seruan gerakan people power," ucap Cellica, Senin (20/5) usai peringatan Hardiknas ke 111 di Plaza Pemda Karawang.
-
Apa itu People Power? People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
-
Mengapa People Power penting dalam demokrasi? Dalam sebuah negara demokrasi, rakyat memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan, rakyat disebut memiliki kedudukan tertinggi dalam negara demokrasi. Di mana rakyat menjadi pilar utama dalam membentuk dan mengarahkan arus kebijakan dan tindakan pemerintah.
-
Kapan People Power pertama kali terjadi? Sejarah adanya People Power, bermula di negara Filipina.
-
Bagaimana People Power digunakan untuk melawan pemerintahan yang buruk? Ketika pemerintah menerapkan kebijakan dan gaya pemerintahan buruk, maka rakyat bisa melakukan protes bahkan bisa menggulingkan kekuasaan pemerintah. Dalam politik, konsep ini disebut dengan People Power.
-
Siapa yang memimpin gerakan People Power di Filipina? Gerakan ini muncul sebagai bentuk demonstrasi anti kekerasan untuk menggulingkan kekuasaan Marcos. Puncak dari gerakan ini terjadi pada pemilihan presiden kilat pada tahun 1986, dimana Marcos secara kontroversial dinyatakan sebagai pemenang. Hal ini memicu protes massal di seluruh negeri yang dipimpin oleh istri dari Benigno 'Ninoy' Aquino, yaitu Corazon Aquino.
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.
Bupati menjelaskan, kegiatan yang tidak sesuai, jangan diikuti oleh masyarakat, sebab hal ini akan menjadikan kondisi semakin tidak nyaman. Bupati juga mengajak masyarakat di bulan Ramadan ini harus senantiasa menjaga kerukunan dan toleransi.
"Mari kondisi yang aman dan kondusif ini tetap kita jaga, sehingga Karawang ini tentram, masyarakat tidak usah ikut ikut gerakan-gerakan yang aneh-aneh," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat Karawang juga harus mempercayakan hasil pemilu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab yang melatar belakangi People Power dan ini merupakan persoalan politik yang harus diselesaikan dengan cara-cara konstitusional.
Masih kata Celllica Nurachdiana, adanya upaya gerakan people power oleh sekelompok orang atau pihak tertentu, sebenarnya tidak perlu dilakukan, karena KPU sebagai penyelenggara Pemilu serentak 2019 sangat terbuka dalam bekerja sehingga hasilnya pun bisa diakses oleh siapapun.
"Walaupun Pemilu ini terdapat beberapa kelemahan, tetapi mari kita terima hasilnya dari KPU. Saya kira kan sudah ada Mahkamah Konstitusi (MK), TNI, Polri," tuturnya.
Baca juga:
Aksi 22 Mei Dinilai Bukan Gerakan Jihad
Menhub Budi Setuju Pilot Pengajak Aksi 22 Mei Ditindak Kepolisian
Pernyataan 'Keras' Hendropriyono soal Aksi 22 Mei Sikapi Pemilu 2019
Jelang Aksi 22 Mei, Polisi Lakukan Pemeriksaan di Stasiun dan Terminal Solo
Polisi Akan Pakai Cara Pengamanan Aksi 212 Untuk Demo 22 Mei di KPU Besok
Moeldoko Ungkap Ada Kelompok Selundupkan Senjata buat Kacaukan Aksi 22 Mei