Bupati Purwakarta angkat 16 petani jadi tenaga honorer
Para petani yang diangkat sebagai tenaga harian lepas, akan mendapatkan pelatihan untuk pengelolaan wilayah berbasis lingkungan sebagai bagian dari program ekowisata ‘Kampung Monyet’ yang sudah digagasnya.
Sebanyak 16 petani penggarap lahan di kawasan hutan Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diangkat menjadi tenaga harian lepas atau honorer oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.
Langkah itu diambil oleh Pemkab setempat sebagai bentuk tindak lanjut dari gagasan membuat ‘Monkey Village’ atau Kampung Monyet di kawasan tersebut.
Dikatakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Para petani yang diangkat sebagai tenaga harian lepas, akan mendapatkan pelatihan untuk pengelolaan wilayah berbasis lingkungan sebagai bagian dari program ekowisata ‘Kampung Monyet’ yang sudah digagasnya.
"16 orang petani penggarap ini sudah resmi menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, untuk membantu merawat lingkungan hutan Jatimekar berikut populasi monyet yang ada disana," kata Dedi Bale Paseban kompleks Pemda Purwakarta. Rabu (6/12).
Solusi pengendalian gerombolan monyet itu pun sudah disiapkan oleh Dedi beserta jajarannya. Ia mengintruksikan agar setiap hari mengirim makanan untuk monyet tersebut agar tidak menganggu aktifitas warga. Seperti diberitakan sebelumnya, warga sampai harus memasang teralis besi di rumahnya masing-masing untuk melindungi diri dari gangguan monyet itu.
"Problem monyet yang turun gunung ini kan karena persediaan makanan di habibat mereka semakin berkurang, sambil program ekowisata ini kami benani, setiap hari kami kirimkan pisang untuk makanan gerombolan monyet itu agar tidak turun gunung menganggu aktifitas warga sekitar," tambahnya.
Penataan ekowisata seluas 18 hektar itu diapreasisi warga Desa Jatimekar Jatiluhur. Selain karena mereka aman dari gangguan monyet, kawasan ekowisata itu pun diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dan kehidupan masyarakat Purwakarta khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Jatimekar dan sekitarnya.
"Ide Pak Bupati sudah dibewarakan kemarin oleh Pak Kades dan Pak Camat kepada warga. Ya kami warga senang tentunya. Karena akan memperoleh mata pencaharian baru dan secara ekonomi pastinya kehidupan kami akan meningkat," ujar salah seorang warga Desa Jatimekar, Effendy.
Effendy juga menambahkan, melalui penataan kawasan ekowisata, populasi monyet akan terjaga karena terhindar dari tangan jahil para pemburu ataupun warga yang merasa kesal atas perilaku hewan primata tersebut yang kerap kali mengganggu aktifitas mereka.
"Kalau seperti ini, monyetnya terjaga, tidak bisa diburu karena ada warga menjadikannya sebagai aset, kalau warga kesal, seringkali melempari monyet tersebut hingga beberapa diantaranya terluka dan mati karena tidak mendapatkan perawatan," pungkas pria 64 tahun itu.