Bupati Situbondo Minta PSHT Pecat Pesilat yang Anarkis
Sejauh ini, Pemkab Situbondo tidak bisa bertindak secara resmi kepada PSHT. Sebab, perguruan silat ini belum terdaftar di pemkab melalui Bakesbangpol.
Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto meminta perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) untuk tegas terhadap anggotanya. Yakni memecat anggota yang terbukti terlibat tindakan anarkis.
"Saya tadi minta komitmennya, supaya PSHT Situbondo, bila nanti ditemukan anggotanya terlibat aksi anarkis, untuk berani mencopot atau memecat. Sambil proses hukum di kepolisian, mereka ikut membantu," ujar Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo kepada awak media usai pertemuan mediasi dengan sejumlah perguruan silat pada Senin (10/8) malam di kantor bupati.
-
Siapa yang melukis Benteng Baluwarti? Dulu benteng ini masih berupa pagar kayu. Hal itu terlihat dari sebuah lukisan sketsa berjudul “De kraton te Djocja (Mataram) yang dibuat oleh Jan Brandes yang kemudian diselesaikan oleh A. de Nelly pada periode tahun 1779-1785.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa Panglima Jukse Besi? Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
Sejauh ini, Pemkab Situbondo tidak bisa bertindak secara resmi kepada PSHT. Sebab, perguruan silat ini belum terdaftar di pemkab melalui Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik). Namun, proses koordinasi diyakini mudah, karena Ketua PSHT Situbondo saat ini kebetulan adalah anak buah bupati.
"Kebetulan kan Ketua PSHT Situbondo adalah Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Situbondo, jadi sangat mudah (koordinasinya)," papar Dadang.
Karena itu, saat ini Dadang secara khusus telah meminta kepada Ketua PSHT Situbondo, Tulus Prijatmadji, untuk ikut membantu polisi dalam melacak anggotanya yang diduga terlibat aksi anarkis.
"Pengumpulan video CCTV, sekarang sedang kami kumpulkan," tutur Dadang.
Secara umum, Dadang menilai tindakan anarkis yang diduga dilakukan oknum pesilat PSHT itu sudah melampaui batas. Hal ini berdasarkan kunjungan yang dilakukan Dadang bersama Kapolres Situbondo ke lokasi kejadian pada Senin (10/8) siang, beberapa jam usai kejadian.
“Peninjauan yang saya lihat tadi, itu sudah sangat biadab. Tidak ada sisi kemanusiaan untuk melindungi yang lemah,” sesal Dadang.
Cegah Potensi Bentrok PSHT VS Pagar Nusa
Dalam pertemuan pada Senin (10/8) malam ini, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto tidak hanya mengundang perguruan silat PSHT. Beberapa perguruan silat lain di Situbondo juga ikut diundang.
Salah satunya adalah Pagar Nusa, perguruan silat yang terafiliasi secara resmi di bawah ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Dadang, Pagar Nusa ikut diundang karena sempat tersiar kabar akan ada aksi balasan dari perguruan tersebut kepada PSHT. Dalam pertemuan tersebut, akhirnya disepakati kedua pengurus perguruan silat akan berusaha keras mencegah terjadinya bentrokan.
"Sempat tersiar isu bahwa Pagar Nusa dan PSHT akan bentrok, makanya kita undang ke sini. Ternyata kedua pengurus berkomitmen untuk meng-clearkan sekuat tenaga," papar Dadang.
Dalam pertemuan ini juga sempat mengemuka dugaan bahwa ada mobilisasi massa yang diduga PSHT, dari luar Situbondo.
"Yang mengejutkan, sebenarnya sebelum kejadian, PSHT Situbondo sudah melakukan pemblokiran ranting-ranting supaya cabang-cabang dan ranting (pengurus tingkat desa) tidak bergerak. Dugaannya adalah, memobilisasi dari luar (Situbondo)," ujar Dadang.
Namun Dadang menyerahkan kebenaran atas informasi tersebut kepada polisi. "Apakah (massa) itu mewakili PSHT atau orang per orang, itu kita menunggu hasil penyidikan kepolisian," jelas Dadang.
Tanggapan PSHT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PSHT Situbondo, Tulus Prijatmadji tidak menjawab secara tegas, saat ditanya apakah akan mengeluarkan anggotanya jika ada yang terbukti berbuat anarkis. Pelaku penyerangan diduga berasal dari PSHT Ranting Mangaran. Mereka merupakan siswa yang baru saja mengikuti test untuk menjadi anggota atau warga PSHT.
“Untuk sementara latihan kita vakumkan, termasuk Ranting Mangaran,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Situbondo.
Buntut dari aksi kericuhan tersebut, PSHT Situbondo untuk sementara waktu memutuskan menunda upacara pengesahan warga baru di seluruh ranting.
Tulus mengakui, pelaku penyerangan terindikasi kuat berasal dari PSHT. Namun ia belum memastikan apakah semuanya adalah anggota PSHT Situbondo.
“Ya kalau oknum-oknum, ya pasti berasal dari tempat saya. (Apakah semuanya orang Situbondo?) Belum tentu. Nanti kita lihat di CCTV. Sudah ada rekamannya,” tegas Tulus.
Dalam catatan merdeka.com, PSHT memiliki riwayat bentrokan dengan beberapa pihak di sejumlah daerah. Seperti pada pertengahan 2017, PSHT terlibat bentrok dengan Bonek, kelompok suporter klub sepak bola Persebaya.
Dalam bentrokan yang terjadi di Surabaya itu, dua orang anggota PSHT meninggal dunia. Bentrokan itu memicu ketegangan saat klub Persebaya bertanding melawan klub Persigo Semeru FC Lumajang, yang meminjam stadion di Jember pada Oktober 2017. Sejumlah serangan terjadi, dari PSHT kepada kelompok Bonek, sejak sebelum hingga sesudah hari pertandingan.
Pada 1 Februari 2020, bentrokan beberapa pesilat Pagar Nusa NU melawan PSHT, terjadi di Jember. Seorang pesilat PSHT berhasil diseret ke pengadilan. Dalam sidang yang digelar di PN Jember pada 17 Juni 2020 lalu, ribuan pesilat PSHT datang untuk memberikan dukungan moril bagi rekannya yang didakwa pasal penganiayaan tersebut. Beruntung, dengan pengamanan ekstra ketat, tidak terjadi insiden dalam sidang tersebut.