Butuh Lahan dan Alat untuk Penanganan Citarum, Jabar Minta Rp 600 M ke Pusat
Sejumlah kendala dalam penanganan Sungai Citarum adalah kekurangan lahan untuk tempat penampungan sampah dan alat berat (ekskavator) pengeruk sampah di sungai. Untuk mengatasi masalah itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta bantuan kepada pemerintah pusat dalam hal anggaran sebesar Rp 600 miliar.
Sejumlah kendala dalam penanganan Sungai Citarum adalah kekurangan lahan untuk tempat penampungan sampah dan alat berat (ekskavator) pengeruk sampah di sungai. Untuk mengatasi masalah itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta bantuan kepada pemerintah pusat dalam hal anggaran sebesar Rp 600 miliar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingin menyebar insinerator di 50 titik di sekitar DAS Citarum tahun depan untuk membakar habis sampah yang dioperasikan menggunakan teknologi pembakaran dengan suhu tertentu. Hal ini pun sebagai salah satu solusi untuk mengakali terbatasnya lahan penampungan sampah.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Kenapa Ridwan Kamil prihatin dengan polusi udara di Jakarta? "Dan kita komit dalam nanti visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan apalagi polusi, kita mendengar ya seringkali RS penuh oleh ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut). Nah faktor polusi, jadi kita akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara seperti bagian dari prioritas nanti kalau terpilih," kata Ridwan Kamil.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana menurut Ridwan Kamil ciri kota yang layak huni dan manusiawi? “Maka saya katakan IKN harus layak huni, cirinya ada orang berjalan kaki. Kalau di IKN tidak ada orang berjalan kaki, kita gagal menciptakan kota yang manusiawi, ke mana-mana harus naik kendaraan, naik mobil," tutupnya.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
Dia menginstruksikan seluruh Dansektor mencari lahan milik pemerintah atau BBWS untuk menempatkan insinerator tersebut. Ia memastikan keberadaan insinerator bersifat sementara sampai kultur masyarakat dalam menjaga lingkungan sudah terbangun dengan baik.
"Insinerator ini bukan untuk permanen, pada saat kultur (masyarakat)-nya sudah terbentuk, fasilitas (insinerator) bisa hilang. Ini bukan fasilitas permanen," ujar Emil dalam rapat koordinasi (rakor) terkait implementasi penanganan Sungai Citarum di Saung Citarum Harum Sektor 8 di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12).
Kendala lain dalam penanganan Citarum yaitu kurang tersedianya alat berat untuk pengerukan sampah atau ekskavator. Solusinya, Emil mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan minimal sepuluh ekskavator untuk mendukung pembersihan sampah di Citarum.
Pemprov Jawa Barat, kata dia, mengajukan anggaran Rp 600 miliar kepada Pemerintah Pusat untuk penanganan Citarum. Sementara pemprov Jabar pun menyediakan anggaran sekitar Rp 100-an miliar. Emil menilai anggaran tersebut masih kurang, karena untuk menangani Citarum butuh anggaran hingga triliunan rupiah.
"Tahun 2019 kita mengajukan anggaran sekitar Rp 600-an miliar untuk beli ekskavator, penampungan sampah, dan pembebasan lahan untuk danau retensi. Karena masalahnya ada sedimen, sampah, dan banjir, tiga-tiganya dapat anggaran," jelas Emil ditemui usai rakor.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berkomitmen untuk mem-back up penanganan Citarum ini secara penuh, termasuk dukungan pendanaan dari pemerintah pusat. "Saya akan back up habis-habisan dan pendanaan itu menjadi kunci," ujar Luhut dalam rakor.
"Kemarin pendanaannya belum terintegrasi, sekarang masuk Pak Ridwan (Gubernur Jabar) sudah terintegrasi dan dana itu kita harapkan turun akhir Januari atau Februari (2019) untuk selesaikan semua program," tambahnya usai rakor.
Luhut mengatakan Pemerintah Pusat menganggarkan Rp 640 Miliar untuk Citarum. Anggaran akan disalurkan ke Satgas Citarum. "Tahun ini (2019) Rp 640 Miliar hanya yang untuk nanti dikelola oleh Dansatgas (Citarum)," katanya.
(mdk/bal)