Buya Syafii: Kebangkitan komunisme itu bagai mimpi di siang bolong
Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Pancasila ini menyampaikan jika di China saja bahkan pengikut komunisme sudah sangat sedikit. Sedangkan di Korea Utara, lanjut Syafii Maarif, komunisme hanya digunakan Kim Jong Un untuk menjalankan kepemimpinan yang diktator.
Aksi demonstrasi di depan Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendapatkan tanggapan dari Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif. Syafii Maarif mengatakan jika acara di YLBHI tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
"(Acara di YLBHI) oke-oke saja. Mungkin ada sisa-sisa masa lampau yang dikhawatirkan. Saya kira tidak ada ancaman. Saya tidak melihat ada ancaman dari kekhawatiran komunisme itu," ungkap Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta ini saat ditemui di masjid dekat kediamannya di Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (18/9).
Syafii Maarif menyampaikan jika dirinya sudah tak lagi percaya dengan isu komunisme. Bagi dia, isu komunisme merupakan mimpi di siang bolong.
"Kebangkitan Komunisme itu kan bagai mimpi di siang bolong. Negara-negara yang dulu menganutnya sudah meninggalkannya. Di Eropa ada Rusia. Komunisme di negeri itu hanya tersisa 13 persen," papar Syafii Maarif.
Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Pancasila ini menyampaikan jika di China saja bahkan pengikut komunisme sudah sangat sedikit. Sedangkan di Korea Utara, lanjut Syafii Maarif, komunisme hanya digunakan Kim Jong Un untuk menjalankan kepemimpinan yang diktator.
"Saya tidak begitu percaya (komunisme). Di mana-mana komunisme sudah runtuh. Munculnya PKI di masa awal kemerdekaan karena ada yang menjadi bosnya. Sekarang tidak ada lagi pihak yang menyokong komunisme. Kebangkitan komunisme itu seakan dibuat-buat. Saya tak tahu itu (siapa yang membuat," tutup Syafii Maarif.