Cabuli 6 siswinya, guru agama di Pekanbaru ditangkap polisi
Guru berusia 60 tahun ini mengaku hanya meraba kemaluan para siswinya, kemudian onani.
Guru di sekolah sudah sepatutnya menjadi panutan bagi para muridnya. Namun hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh seorang guru Nasrul yang juga pemilik yayasan Taman Pendidikan Al-Qur'an Quratta A'Yunin.
Nasrul dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan pelecehan kepada 6 siswinya sendiri. Atas laporan tersebut, Tim Polresta Pekanbaru langsung menciduk Nasrul saat tengah tertidur di rumahnya Jalan Dharma RT 03 RW 05 Kelurahan Rumbai Bukit Kecamatan Rumbai, Pekanbaru Riau, Kamis (19/2).
Pantauan merdeka.com, pria berumur 60 tahun ini digelandang ke dalam Mapolresta Pekanbaru didampingi istrinya yang kerap disapa Bu hajah. Sang istri yang mendampingi suaminya tak percaya suaminya melakukan perbuatan tercela tersebut.
"Suami saya tidak bersalah, namanya guru wajar saat anak-anak mendekat tersentuh. Apalagi dirinya dekat dengan murid-murid," ujar sang istri.
Raut wajah sedih sang istri terlihat saat terisak-isak mendampingi suaminya yang digiring ke lantai 3 Mapolresta Pekanbaru guna menjalani proses penyidikan.
"Dia sudah sebulan tidak ada mengajar, bapak di rumah saja. Dulu memang sempat ada konflik antara orang tua murid dan bapak. Bapak dituduh mencabuli anaknya. Tetapi itu sudah damai," kata sang istri lagi.
Nasrul merupakan orang dinilai sangat dipandang dan dihargai di lingkungan masyarakat Jalan Dharma Kelurahan Rumbai Bukit. Dia mengaku dirinya hanya meraba-raba kemaluan sang anak.
"Saya hanya meraba, tidak menyucuknya. Dan saat itu saya langsung onani," ujar Nasrul mengakui perbuatannya.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Harianto Watratan saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan dan penyidikan kasus tersebut.
"Dari hasil visum para korban mengalami luka lecet dikemaluannya oleh benda tumpul. Jika memang terbukti pelaku akan kita kenakan undang-undang perlindungan anak," ujar Robert.
Enam siswi Tempat Pendidikan Agama (TPA) di Kecamatan Rumbai membuat laporan ke Mapolresta Pekanbaru, Rabu (18/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Keenam murid yang didampingi para orangtuanya tersebut melaporkan peristiwa pencabulan yang diduga dilakukan oleh guru agama di sekolah tersebut.
Baca juga:
Perilaku guru-guru ini tak patut digugu dan ditiru
Sudah punya istri, guru malah pacari dan cabuli mantan siswi
Wali murid tuntut 2 guru cabul SDN I Gubeng Surabaya dipecat
Perawani murid SMP, guru pecatan ditangkap polisi
Cabuli siswi, kepala SMK dihukum 2 tahun percobaan
Ini pengakuan guru SMP di Bandung yang cabuli belasan siswi
Ini modus Cecep guru honorer di Bandung cabuli belasan siswi SMP
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.