Calo penerimaan prajurit TNI AD pasang tarif puluhan juta
Sekali rekrutan prajurit para calo bisa mendapat ratusan juta. TNI AD berjanji berangus mereka.
Kepala Dinas Penerangan AD Kolonel Infanteri Wuryanto mengakui, masih banyak hal yang tidak jelas terkait dengan berbagai informasi yang diketahui masyarakat mengenai segala sesuatu di korps TNI AD.
Dirinya bahkan menyebut salah satu akibat dari minimnya informasi kepada masyarakat itu, berupa tindak penipuan oleh sejumlah oknum, yang berkedok menjadi calo dalam hal rekrutmen prajurit di kesatuan TNI AD selama ini
"Sampai saat ini, bahkan masih beredar anggapan di masyarakat bahwa menjadi prajurit TNI itu harus bayar, padahal sama sekali tidak. Jika satu calo bisa mendapat puluhan juta dari seorang calon prajurit, jadi bayangkan saja berapa keuntungan dia dalam satu periode penerimaan prajurit. Itulah yang akan diberantas oleh TNI AD, dan dinas penerangan jelas berperan besar dalam hal tersebut," kata Wuryanto di gedung Kartika Media Center, Jakarta Pusat, Selasa (13/1).
Wuryanto mengakui bahwa pihak Mabes TNI sudah mengetahui tentang adanya modus penipuan, yang berkedok calo dalam rekrutmen prajurit TNI AD ini.
Dirinya menegaskan pula, bahwa Mabes TNI telah menginstruksikan jajarannya untuk memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada masyarakat, guna menghalau dan memberantas praktik penipuan berkedok calo bagi penerimaan prajurit di kesatuan TNI AD tersebut.
"Kesatuan TNI AD akan memberantas keberadaan calo-calo yang selama ini memperdaya siapapun, yang ingin mendaftar pendidikan menjadi prajurit TNI AD, dengan membayar sejumlah uang. Maka Mabes memerintahkan untuk menindak siapapun oknum yang bermain. Begitu nanti ada yang ketauan, sanksi nya cukup berat," kata Wuryanto.