Calon Pimpinan KPK Ini Tawarkan Pola Kerja Gatot Kaca Untuk Berantas Korupsi
Fitroh menerangkan, Idola adalah sebuah singkatan yakni Integritas, Dedikasi, Objektif, Loyalitas dan Adil.
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto menawarkan konsep kerja bernama Idola dan Gatot Kaca. Konsep tersebut ia buat untuk memberantas korupsi.
Hal itu dipaparkan Fitroh dalam fit and proper test Capim KPK di Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
- Kelakar Pahala Nainggolan Usai Tes Tertulis Capim KPK: Udah Pendek Jari Gue Ngetiknya Banyak
- Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!
- Baru 10 Orang yang Daftar Pimpinan KPK, Agus Raharjo: Zaman Saya 226 Calon Masih Dianggap Kurang
- Masuk Bursa Calon Pimpinan KPK, Begini Reaksi Irjen Karyoto
Dia menerangkan, Idola adalah sebuah singkatan yakni Integritas, Dedikasi, Objektif, Loyalitas dan Adil.
"Idola itu saya gambarkan dalam sebuah piramid dari mulai dasar dan puncak. Dimulai dari sebuah huruf I, fundamennya sebuah sistem kalau ingin bebas dari korupsi maka harus didasarkan pada integritas. Termasuk semua lembaga bahkan termasuk lembaga KPK," kata Fitroh.
Tak hanya Integritas, kata Fitro dibutuhkan dedikasi sebagai bentuk pengorbanan tenaga, pikiran serta waktu.
"kemudian berpiki dan bersikap obyektif ini yang saya kira sulit. Apalagi dalam konteks penanganan perkara. Obyektif itu mampu berpikir secara jernih tanpa kepentingan apapun," ujarnya.
Di samping itu, diperlukan loyalitas. Fitroh mengatakan, tanpa loyalitas maka capaian hak adil akan sulit tercapai.
"Oleh karenanya kemudian puncaknya adalah seungguhnya menciptakan sebuah kata adil. Adil untuk siapa? Tentu adil untuk semua lapisan masyarakat sebsgai tujuan bernegara," sambungnya.
Untuk menciptakan sistem Idola tersebut, dia menawarkan pola kerja Gatot Kaca yang merupakan sebuah akronim dari Gerak cepat, Totalitas, Komprehensif, Adaptif, Cerdas dan Amanah.
"Seungguhnya ketika saya mau memaparkan ini saya punya angan angan ini konsep kerja KPK harusnya Gatot Kaca," katanya.
Fitroh menambahkan, Gatot Kaca juga mesti mesra dengan Pandawa Lima yang ia ibaratkan seperti Polri, Kejaksaan, PPATK, BPK dan BPKP.
"Siapa itu pandawa 5? Arjuna, Yudistira, Bima, Nakula, Sadewa. Arjuna itu siapa tokoh yg punya karaketer pelindung ini lah polisi. Yudistira punya karakter menonjol bijaksana yaitu Kejaksaan," ucapnya.
"Bima mempunyai karakter dewa angin yang masuk ke semua lini yaitu PPATK, nakula sadewa itu lah saudara kembar yang karakter teliti itu lah BPK dan BPKP. Mesra dalam arti bersinergi," tutup Fitroh.