Masuk Bursa Calon Pimpinan KPK, Begini Reaksi Irjen Karyoto
Dia memilih untuk melihat nanti realita di depannya apakah masuk dalam bursa calon pimpinan KPK atau tidak.
Karyoto pun tak mau ambil pusing.
Masuk Bursa Calon Pimpinan KPK, Begini Reaksi Irjen Karyoto
Tahapan pergantian pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah dimulai. Tim Panitia Seleksi (Pansel) pun sudah dibentuk dan mulai bekerja untuk menyusun persiapan pendaftaran calon pimpinan lembaga antirasuah itu.
Dari sekian nama tokoh, ada beberapa yang dianggap berkompeten untuk menjadi pimpinan di KPK. Salah satunya, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang digadang-gadang layak menjadi kandidat calon.
Mendengar kabar itu, Karyoto pun tak mau ambil pusing soal namanya yang masuk dalam bursa calon pimpinan KPK. Karena, dia mengaku sudah tidak memiliki ambisi untuk mengejar jabatan.
"Hehe emang ada bursanya? Kalau disebut ya silakan, silakan saja yang menyebut. Saya sendiri saya tidak terlalu berambisi," kata Karyoto saat ditanya awak media, Rabu (26/6).
Oleh sebab itu, Jenderal Bintang Dua Polri tersebut memandang tidak ingin terlalu banyak spekulasi soal jabatannya kedepan. Dia memilih untuk melihat nanti realita di depannya apakah masuk dalam bursa calon pimpinan KPK atau tidak.
"Ya kita lihat kedepan ajalah. (Siap dicalonkan?) Hmm nanti kita lihat ke depan ya," singkatnya.
Sebelumnya, Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan berdasarkan Undang-undang, siapa saja boleh mendaftarkan diri sebagai calon Pimpinan KPK, baik berlatar belakang Polri, Kejaksaan, akademisi atau profesional.
Kabarnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang juga pernah menjadi Direktur Penindakan KPK ingin ikut daftar sebagai calon Pimpinan KPK. Namun, Yudi tidak mau berspekulasi apakah Karyoto layak atau tidak jadi Pimpinan KPK.
"Ya kita lihat saja nanti. Daftar atau enggak dia (Irjen Karyoto). Siapa pun bisa untuk menjadi Capim KPK sesuai syarat administratif dalam UU Nomor 19/2019," kata Yudi saat dihubungi wartawan pada Jumat (10/5).
Menurut dia, paling penting calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diseleksi tahun 2024 ini harus jauh lebih baik dari pimpinan sebelumnya. Dengan rekam jejak yang baik dan berintegritas, serta tidak membuat kontroversial dalam memimpin lembaga antirasuah.
"Yang penting sebenarnya adalah Pimpinan KPK kedepan harus berintegritas, tidak mempunyai permasalahan etik di masa lalu, dan bukan pembawa masalah di KPK kelak," ujarnya.
Oleh karena itu, Yudi menekankan Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK tahun 2024 ini tentu akan menjadi sorotan publik. Karena banyak harapan untuk pemberantasan korupsi di Indonesia kedepan ditentukan juga oleh Pansel Capim KPK.
Menurut Yudi, jangan sampai proses seleksi Capim KPK berulang seperti terpilihnya Firli Bahuri dan kawan-kawan Pimpinan KPK periodenya itu.
"Kita tahu bahwa pansel yang lalu, yang memilih Firli dan kawan-kawan, ternyata pilihan mereka dari 10 dan 5 dipilih DPR, ternyata malah membuat permasalahan di KPK. Bukannya menjadi solusi bagi bangsa, malah jadi masalah," jelas dia
merdeka.com