Capim Nawawi Pomolango Ingin KPK Fokus Pencegahan Bukan Penindakan
Dia mengaku ingin menjadi pimpinan yang membuat KPK menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan undang-undang. Lantas dia menilai kinerja KPK selama ini hasilnya masih biasa-biasa saja.
Calon Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menilai kinerja KPK selama 17 tahun berdiri tidak ada yang menonjol. Hal itu menjawab pertanyaan anggota fraksi PPP Komisi III Arsul Sani terkait alasan menjadi pimpinan KPK saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Dia mengaku ingin menjadi pimpinan yang membuat KPK menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan undang-undang. Lantas dia menilai kinerja KPK selama ini hasilnya masih biasa-biasa saja.
-
Kapan Nawawi Pomolango dilantik sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
-
Bagaimana Nawawi Pomolango akan memimpin KPK sementara? Nawawi juga menegaskan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian sementara Firli dari jabatan Ketua KPK merupakan dasar bagi Firli untuk berhenti bekerja di KPK untuk sementara hingga proses hukumnya selesai.
-
Kapan Nawawi dilantik menjadi Ketua KPK sementara? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara. Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).
-
Apa yang menjadi alasan Nawawi Pomolango menganggap tugasnya sebagai Ketua KPK sementara sangat berat? Nawawi sempat mengaku tugas yang diamanahkan Jokowi kepada dirinya sangat berat.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Kok lembaga super, kompetensi luar biasa tapi eh hasilnya hanya biasa-biasa," kata Nawawi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Nawawi menganalogikan kerja KPK seperti orang yang lari di treadmill. Dari luar lari terlihat kencang, tapi malah lari di tempat. Lebih keras, Nawawi menyamakan kinerja KPK seperti orang mabuk pulang dugem. Berjalan sempoyongan ke kiri dan kanan.
"Kok kinerja kayak orang pulang dari dugem. Orang pulang tengah malam jalan sempoyongan kiri kanan, enggak sampai-sampai," jelasnya.
Lantas, Nawawi mengutip indeks persepsi Indonesia. Selama kurang lebih 20 tahun, hanya meningkat dari 20 menjadi 38 pada 2018. Dia pun menyoroti umur KPK yang sudah 17 tahun. Seharusnya, kata Nawawi, bisa lebih tinggi indeks persepsi korupsi itu.
"Karena fokus penindakan bukan pencegahan. Baru kita bisa up (naik)," ucapnya.
Dia menceritakan, di Korea Selatan, KPK-nya dibubarkan. Kata Nawawi karena banyak melakukan penindakan. Tapi, setelah dibubarkan dan diubah fungsinya dengan fokus pencegahan, indeks persepsi korupsi di sana, kata Nawawi justru meningkat.
"Dibubarin pak, KPK diganti setop penindakan khusus pencegahan, jadi ombudsman di sini pak. Yang jadi malah indeks persepsi korupsi naik," ucapnya.
Namun saat dicecar anggota fraksi PDIP Komisi III M Nurdin terkait inovasinya empat tahun mendatang ketika terpilih menjadi pimpinan KPK, Nawawi, tak banyak bicara. Dia hanya mengatakan ingin melanjutkan yang sudah berjalan di KPK.
"Saya enggak punya inovasi lagi semuanya sudah ada di KPK. Saya cuma tinggal akselerasi," kata Nawawi.
Baca juga:
Di DPR, Capim Nawawi Setuju Revisi UU KPK dan Kritik Wadah Pegawai
Gelar Uji Kepatutan dan Kelayakan, DPR Diingatkan soal Integritas 10 Capim KPK
5 Capim KPK Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan di DPR Hari Ini
Komisi III Sindir ICW Dkk: Jangan Teriak Dari Lorong Gelap, Datang ke DPR
Utusan Pegawai KPK Sambangi DPR, Serahkan Surat Petisi untuk Seleksi Capim
Abraham Samad Minta DPR Dengar Suara Rakyat saat Pilih Capim KPK
Fahri Hamzah Soal Surat Pernyataan Capim KPK: Parno itu Teman-teman Komisi III