Cara OC Kaligis suap hakim, beri buku diselipi amplop isi dolar
Adapun buku-buku tersebut menurutnya ada yang bersampul Barack Obama, Hakim Sarpin dan Antalogi Ilmu Hukum.
Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro mengaku pengacara senior Otto Cornelis (OC) Kaligis sempat memberikan uang pecahan dolar Singapura dan dolar Amerika Serikat.
Uang asing itu diterima Tripeni dari Kaligis dengan diselipkan dalam amplop dan buku saat menangani gugatan yang diajukan advokat kondang tersebut.
Hal itu diungkapkan ketika Hakim Tripeni menjadi saksi untuk terdakwa Panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Menurutnya, Kaligis dua kali memberikan uang tersebut, pertama pada 29 April 2015 dan kedua, pada 5 Mei 2015.
"Pemberian pertama (hanya) amplop (SGD 5.000), yang kedua buku diselip amplop (USD 10.000)," kata Tripeni di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/10).
Dlam pemberian yang kedua, kata Tripeni, Kaligis memberikan beberapa buku yang diketahui diselipkan amplop berisi uang di dalamnya.
Adapun buku-buku tersebut menurutnya ada yang bersampul Barack Obama, Hakim Sarpin, kemudian buku berjudul 'Carut Marut Pemilu 2014' dan ada pula buku bercover 'Antalogi Ilmu Hukum'. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti jumlah uang yang ada di dalamnya.
"Cukup banyak (buku yang diberikan), bukan satu. Ada yang jumlahnya dua dengan judul yang sama," paparnya.
Namun, dalam kesaksiannya, Tripeni mengatakan uang yang diberikan OC Kaligis kepada dirinya tidak pernah ia gunakan sampai putusan berlangsung.
"Sejak awal saya nolak. Makanya saya taro di laci. Tidak saya ambil tidak saya gunakan sampai putusan," ungkapnya.
Lebih rinci lagi, Tripeni menyampaikan tidak hanya dirinya yang ternyata menerima buku berisi uang tersebut. Menurutnya 2 Hakim lain yang juga diberikan OC Kaligis adalah anggota Majelis Hakim lainnya, yakni Amir Fauzi dan Darmawan Ginting.
"Ya dia (Amir Fauzi) bilang ketemu OC Kaligis. Ya dikasi buku (juga Amir Fauzi)," tutup Tripeni.
Baca juga:
Evy ungkap pertemuan Gatot, Kaligis dan Surya Paloh di kantor NasDem
Gary ditangkap, anak buah OC Kaligis sempat mau kabur ke luar negeri
Suap panitera PTUN Medan, OC Kaligis pakai uang pribadi USD 2.500
Istri muda Gatot akui kasih duit USD 30 ribu ke OC Kaligis
Kesaksian istri muda Gubernur Gatot di sidang OC Kaligis