Cara Polisi dan TNI Ungkap Pembakar Polsek Ciracas
Polisi dan TNI bergerak cepat untuk mengusut dalam pembakaran Polsek Ciracas.
Polisi dan TNI terus mengusut dalang di balik pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Pembakaran kantor polisi itu sebelumnya dilakukan sekelompok massa.
Polisi bersama TNI langsung bergerak cepat untuk mencari barang bukti yang bisa membuka siapa pelaku yang membakar dan merusak Polsek Ciracas. Ini cara polisi dan TNI mencari pelaku pembakar Polsek Ciracas:
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang berpangkat Kombes Pol, menyatakan bahwa PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
Cek CCTV
Kepolisian masih menyelidiki kasus pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas. Saat ini, penyidik tengah mengecek rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi sekaligus melihat beberapa video yang beredar di media sosial.
"Semuanya akan dianalisa. Apakah ada jejak dari pelaku yang tertinggal di TKP. Kalau ada, itu akan lebih mudah bagi tim penyidik untuk mengidentifikasi alat yang digunakan. Kemudian kita identifikasi dari dokumen video, CCTV dan foto," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Dari rekaman video, kata Dedi, penyidik akan mengidentifikasi pelaku dengan ditambah meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. Setiap detail pelaku yang diidentifikasi lebih dulu akan dianalisa apakah benar orang tersebut sesuai dengan yang beredar di media.
POM TNI Periksa Video Amatir
Kodam Jaya juga melakukan investigasi terkait kasus pengrusakan Polsek Ciracas beberapa hari lalu. Untuk mengetahui apakah ada Anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa itu, Kodam Jaya menyebar video yang menayangkan penyerangan dan pembakaran tersebut ke semua satuan TNI.
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam), Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi menyampaikan investigasi juga dilakukan untuk mendalami apakah peristiwa pembakaran Polsek Ciracas ada kaitannya dengan pemukulan Anggota TNI AL, Kapten Komaruddin di pertokoan Arundina. "Makanya sekarang tim investigasi itu bekerja sama baik Kodam Jaya, POM AU, POM AL karena kan kesatuan TNI di Jakarta ini banyak. Jadi saat ini kita meneliti, mengecek itu dulu. Ada tidak anggota kita yang terlibat dalam pengeroyokan itu," katanya.
Ada 2 Gelombang Massa
Kepala Pusat Penerangan Kodam Jaya, Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi mengatakan terdapat dua gelombang massa yang mendatangi Polsek Ciracas untuk melakukan pembakaran dan perusakan. Pertama kali, massa datang pukul 20.00-21.00 WIB. Aksi massa saat itu bisa diredam setelah Dandim dan Danrem mendatangi lokasi. Dandim dan Danrem meminta massa untuk bubar dan kemudian bubar.
Kemudian datang gelombang massa kedua pukul 23.00 WIB. Massa kedua inilah yang diduga memprovokasi pengrusakan Mapolsek. Kolonel (Inf) Kristomei menegaskan, massa kedua inilah yang merusak. Saat kejadian itu, petinggi TNI baik Dandim dan Danrem sudah tak ada di lokasi.
"Kemudian jam 11 (malam), ada massa kedua yang langsung masuk ke Mapolsek Ciracas. Nah inilah yang memprovokasi melakukan perusakan di Mapolsek Ciracas. Nah kita cari tahu massa dari mana ini," jelasnya.
TNI Terlibat akan Dipecat
Kepala Pusat Penerangan Kodam Jaya, Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi mengatakan jika ada anggota TNI yang terbukti terlibat dalam pembakaran Polsek Ciracas, dia menegaskan yang bersangkutan akan ditindak tegas dan akan dibawa ke pengadilan militer. Menurutnya sanksi pidana militer lebih berat dibanding pidana umum.
"Itu lebih berat, saya pastikan lebih berat. Bisa dipenjara dan langsung dipecat tambahannya," tegasnya.
(mdk/has)