Cara TNI atasi konflik di rutan, sampai napi bikin poster "Love TNI"
Cara TNI atasi konflik di rutan, sampai napi bikin poster "Love TNI" . Kehadiran personel TNI berperan penting dalam proses mediasi dalam konflik di Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, Riau, sejak pecahnya insiden kaburnya ratusan tahanan. TNI datang tanpa senjata untuk menenangkan massa.
Kehadiran personel TNI berperan penting dalam proses mediasi dalam konflik di Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, Riau, sejak pecahnya insiden kaburnya ratusan tahanan.
"Kami menggunakan pendekatan persuasif, tidak membawa senjata apa pun. Alhamdulillah ini membuahkan hasil, bahkan kami membangkitkan jiwa korsa tahanan untuk berdamai," kata Komandan Kodim 0301/Pekanbaru Letkol Inf Tunjung Setyabudi, kepada Antara di Rutan Klas IIB di Jalan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Minggu (7/5).
Ia mengatakan, pihak Rutan meminta bantuan TNI sejak kerusuhan terjadi pada Jumat (5/5) lalu. Saat TNI tiba di tempat kejadian, kondisi tahanan penuh amarah dan melakukan resistensi kepada petugas Rutan dan kepolisian yang bersenjata lengkap.
"Saat kondisi panas waktu itu, saya hanya berempat bersama anggota. Tidak bawa sangkur maupun pentungan saat masuk ke dalam, dan tahanan bisa ditenangkan," ujarnya.
Menurut dia, proses mediasi mengalami pasang-surut karena beberapa tahanan melakukan melempari batu dan merusak mobil-mobil dibengkel Rutan. Namun, TNI tetap tidak menggunakan kekerasan untuk menenangkannya.
"Kami ajak mereka menyanyi Indonesia Raya bersama-sama, dan akhirnya mereka tenang sampai sekarang," kata Tunjung.
Video amatir yang direkam prajurit TNI saat mereka bernyanyi Indonesia Raya bersama tahanan Rutan kini mulai "viral" di media sosial. Dalam video itu tahanan dan prajurit terlihat sangat akrab, bahkan tahanan sampai membuat poster sederhana bertuliskan "Love TNI".
Tunjung mengatakan, ada sekitar 30 prajurit TNI yang kini berada di Rutan untuk pengamanan dan membantu proses rehabilitasi. "Prajurit kami juga membantu membersihkan blok Rutan dan memperbaiki pintu yang dirusak akibat kerusuhan," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM memastikan masih ada sebanyak 448 orang dari total 1.870 tahanan dan narapidana yang melarikan diri dari Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Hingga Minggu siang, tahanan yang ditangkap terus bertambah yakni mencapai sekitar 242 orang.
Pihak kementerian berjanji akan mengusut dugaan pelanggaran yang terjadi di Rutan karena menjadi pemicu insiden di Rutan. Seluruh pejabat dan petugas Rutan langsung diganti untuk menenangkan tahanan.
Polda Riau mengungkapkan adanya permasalahan yang memicu kaburnya ratusan tahanan Rutan Sialang Bungkuk pada Jumat (5/5). Dalam keterangan kepolisian bahwa tahanan, khususnya Blok B dan C, berunjuk rasa karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
Mereka akhirnya membuat kericuhan dan mendobrak pintu setinggi tiga meter bagian samping kanan rutan, lalu kabur.
Rutan kelebihan kapasitas penghuni karena yang seharusnya hanya bisa menampung 361 tahanan namun kenyatannya berisi 1.870 orang. Dalam satu sel yang seharusnya hanya 10-15 orang namun diisi 30 orang.