Cari Ikan di Danau, Warga Samarinda Temukan Jasad Bayi dalam Karung
Warga yang tinggal di RT 41 Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur, geger pagi ini tadi. Sosok jasad bayi perempuan dalam karung ditemukan mengambang di kolam menyerupai danau saat warga mencari ikan. Diduga bayi itu dibuang sejoli.
Warga yang tinggal di RT 41 Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur, geger pagi ini tadi. Sosok jasad bayi perempuan dalam karung ditemukan mengambang di kolam menyerupai danau saat warga mencari ikan. Diduga bayi itu dibuang sejoli.
Keterangan diperoleh merdeka.com, bayi dalam karung itu ditemukan sekira pukul 10.00 WITA oleh Syahrani (54) saat mencari ikan di kolam.
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Di mana makam bayi perempuan tersebut ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Kapan biasanya bayi ngulet? Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang sering dilakukan oleh bayi saat bangun tidur atau sedang bersemangat.
-
Kapan bayi perempuan tersebut meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama "Neve," diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
"Saya cium aroma tidak sedap. Saya cari sumbernya dari mana, kemudian saya lihat karung kemudian saya dekati," kata Syahrani.
"Karung itu saya angkat, saya buka ternyata isinya (jasad) bayi. Dalam karung juga ada kain. Kemudian saya bawa ke pinggir danau," tambah Syahrani.
Tim Polsek Sungai Pinang dan INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda tiba di lokasi kejadian. Usai olah TKP kemudian mengevakuasi bayi itu ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.
Kasubnit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan diperkirakan berusia 9 bulan. Jasad sendiri diperkirakan 2-3 hari.
"Ada luka di bagian kepala sudah terkoak lebar, dan ada ikatan bagian perut dari kain warna merah. Perut sudah mulai robek," kata Harry ditemui di lokasi kejadian, Kamis (3/3).
Jasad yang dibawa ke RS, rencananya akan dilakukan visum dan autopsi. Termasuk berkoordinasi bersama Puslabfor Surabaya.
"Untuk mendapatkan DNA siapa orangtua bayi itu. Untuk sementara kita amankan barang bukti bantal, karung pembungkus dan kain warna merah yang terikat di perut bayi," jelas Harry.
Masih di lokasi kejadian, Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Ipda Bambang Suheri mengatakan tim tengah memeriksa keterangan semua saksi. Termasuk di antaranya saksi seorang anak.
"Kami minta keterangan seorang anak diduga tahu kemarin ada pasangan pria dan wanita membuang sesuatu," terang Suheri.
(mdk/rnd)