Cegah bencana alam, JK minta kelestarian hutan dijaga
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri seminar dan lokakarya Nasional dengan tema 'Membangun masyarakat tangguh bencana secara inklusif dan berkelanjutan' di Hotel Millennium, Jakarta, Rabu (7/3).
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri seminar dan lokakarya Nasional dengan tema 'Membangun masyarakat tangguh bencana secara inklusif dan berkelanjutan' di Hotel Millennium, Jakarta, Rabu (7/3). Dalam sambutannya, JK memberikan informasi kepada masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara menanggulangi bencana.
"Ini pembelajaran kita semua bahwa masyarakat harus dibudayakan agar diberikan mitigasi bagaimana memahami apabila bencana tersebut terjadi," kata JK.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
JK menjelaskan saat ini di Indonesia tidak memiliki banyak resapan air. Oleh karena itu, untuk mengurangi bencana banjir yaitu dengan cara menambah resapan air. Salah satunya yaitu menjaga hutan agar tidak gundul dan menanam pohon lebih banyak.
"Nah apa yang tadi disampaikan atas pembelajaran ialah dengan di mana intinya ada di hutan dan tanaman," kata JK.
Kemudian, tidak hanya JK yang memberikan wejangan agar masyarakat bisa menanggulangi bencana alam. Palang Merah Indonesia (PMi) juga mengajak masyarakat untuk sadar dengan adanya bencana alam salah satunya banjir.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI H Sumarsono mengatakan acara ini merupakan salah satu upaya PMI mengajak semua sektor untuk bekerjasama dan berbagi pengalaman tentang siap siaga banjir.
"Menyikapi ancaman serta persoalan banjir yang terjadi bukan hanya permasalahan Hulu ke hilir. Tetapi, masalah banjir merupakan masalah bersama. Di sini, dibutuhkan kerja sama dan koordinasi lintas sektoral, semua pihak bisa berperan Dan terlibat aktif. Baik swasta, masyarakat, media maupun Pemerintah." Jelas Sumarsono.
Dalam seminar tersebut juga dihadiri beberapa perwakilan lembaga yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BNPB, serta perwakilan PMI dari 34 Provinsi, serta organisasi lain yang bergerak di bidang kesiapsiagaan bencana.
Baca juga:
Ini kata JK soal MCA Family ingin buat opini pemerintah gagal kelola negara
Wapres JK apresiasi rencana pemindahan Abu Bakar Ba'asyir ke LP di Klaten
Wapres Jusuf Kalla dan Menlu Retno silaturahmi ke kantor MUI
Indonesia akan jadi tuan rumah pertemuan ulama Afghanistan-Pakistan
Wapres Jusuf Kalla bakal terima penghargaan bidang sosial dari UNS