Cegah Longsor, Doni Monardo Minta Warga Tanam Pohon di Tanah Miring
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta warga untuk menanam pohon di tanah miring untuk mencegah bencana longsor. Doni juga menambahkan, bahwa kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal. Karenanya, dia meminta warga untuk tidak menebang pohon.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta warga untuk menanam pohon di tanah miring untuk mencegah bencana longsor. Doni juga menambahkan, bahwa kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal. Karenanya, dia meminta warga untuk tidak menebang pohon.
"Menanam pohon di kemiringan adalah kewajiban. Karena kalau bukan pohon tetapi sayuran, tanah itu tidak kuat menahan erosi. Curah hujan tinggi akan mudah longsor," kata Doni saat meninjau lokasi tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang, Senin (11/1).
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Sebab, bila pohon ditebang, tiga tahun kemudian akar akan busuk. Akibatnya air akan masuk di sela-sela akar yang mengakibatkan tanah menjadi labil.
"Akibat tanah labil dengan kemiringan tertentu sehingga dengan mudah longsor. Pengetahuan tentang ini belum banyak dimiliki oleh masyarakat kita," kata Doni.
Melalui pencegahan menanam pohon, Doni berharap bencana seperti yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tidak berulang.
Doni menilai, potensi bencana hidrometeorologi, dalam beberapa minggu terakhir ini telah diingatkan berulang. Menurut dia, pemerintah daerah harus bergerak serius untuk mengantisipasi potensi terkait ke depannya, terutama untuk Kawasan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
"Berdasarkan data yang dimiliki BNPB, hampir setiap tahun wilayah Jawa Barat ini terdampak tanah longsor," tuturnya.
Menurut Doni, pada Jumat pekan kemarin, BNPB telah meminta BPBD di tingkat provinsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya banjir dan longsor, khususnya di masa puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.
"Berdasarkan analisis BMKG terkait dengan cuaca, sekitar wilayah Kabupaten Sumedang telah terjadi hujan lebat dalam durasi yang cukup singkat," wanti Doni.
Doni melihat, beberapa wilayah dataran tinggi dengan kemiringan tempat yang cukup signifikan diyakini memicu labilnya tanah dan berdampak longsor. Salah satunya, pantauan dalam peringatan dini cuaca ini wilayah Cimanggung.
"Menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan pada periode Januari hingga Februari 2021, masyarakat diimbau untuk waspada," ajak Doni.
Reporter: Radityo
Baca juga:
Longsor di Sumedang, 27 Orang Dilaporkan Masih Hilang
PVMBG Sebut Longsor Susulan di Sumedang Masih Berpotensi Terjadi
2 Korban Kembali Ditemukan, Total Sudah 13 Korban Meninggal Longsong Sumedang
11 Meninggal Akibat Longsor Desa Cihanjuang Sumedang, Danramil Turut jadi Korban
Banjir Bandang dan Longsor Tutup Ruas Jalan Utama Bandung-Cianjur