Cegah Radikalisme, Wapres Ingatkan Dai Ajarkan Toleransi dan Anti Kekerasan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pendakwah atau dai dapat menjalankan perannya dengan menyebarkan toleransi dan berpikiran terbuka di Indonesia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pendakwah atau dai dapat menjalankan perannya dengan menyebarkan toleransi dan berpikiran terbuka di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wapres pada acara Webinar BNPB bertajuk 'Peran Dai dalam Deradikalisasi Paham Keagamaan di Indonesia', Minggu (4/4).
-
Siapa yang menurut Ma'ruf Amin perlu diawasi untuk mencegah radikalisme? “Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, kementerian, kemudian juga BUMN, semua diawasi agar tidak ada upaya radikalisasi," lanjutnya.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
"Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini. Contoh sederhana cara berpikir sempit adalah tidak percaya bahwa Covid-19 adalah nyata, atau percaya pada teori-teori konspirasi," kata Wapres, Minggu (4/4).
Wapres mengingatkan, dalam berdakwah, dai perlu terus mengajarkan tentang moderasi beragama.
"Pertama, mengembangkan sikap toleran, yaitu perilaku yang menerima dan menghargai keberadaan orang lain yang berbeda keyakinan," ucapnya.
Selanjutnya, dai juga harus menyebarkan paham anti kekerasan. "Tidak membenarkan tindak kekerasan, terutama atas nama agama, baik yang dilakukan secara verbal maupun fisik. Ketiga, Menjaga kerukunan dan persatuan," katanya.
Pendakwah juga dituntut mampu melakukan penguatan empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bingkai sosiologis melalui pendekatan sosio kultural dan kearifan lokal, dan bingkai yuridis dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
"Gunakanlah narasi dakwah yang rahmatan lil alamin dengan manhaj yang wasathi. Metode dakwah yang digunakan harus menyesuaikan situasi masyarakat Indonesia yang beragam dan majemuk yang mampu mendeteksi dini dan mengeliminasi pola pikir intoleran, egosentris kelompok, dan gerakan yang mengarah pada kekerasan," tandas Ma'ruf.
Baca juga:
Wapres Minta Masyarakat dan Tokoh Agama Bekerja Sama Cegah Terorisme
Sebut Ada Penurunan Kasus Covid-19, Wapres Ingatkan Rakyat Tak Terlalu Bereuforia
Wapres Ma'ruf Sebut Vaksinasi Berjalan Aman, Tapi Masih Ada Masyarakat yang Ragu
Wapres Ma'ruf Amin Harap Momen Paskah Jadi Persatuan dan Kesejahteraan Seluruh Umat
Wapres Ma'ruf Amin Puji Nilai Kemanusiaan Hingga Solidaritas Penerima Merdeka Award
Wapres Ma'ruf Sebut Pemerintah Siap Bersinergi dengan Mathla'ul Anwar
Cegah Radikalisme, Wapres Ingatkan Dai Ajarkan Toleransi dan Anti Kekerasan