Cek Jaring Penangkap Lobster, Nelayan Hilang di Perairan Legok Pangandaran
Jumaril menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Sariman berangkat ke laut sekitar pukul 05.00 guna melihat jaring yang dipasangnya untuk menangkap lobster. Hingga pukul 11.00, korban diketahui belum pulang dari laut sehingga rekannya merasa aneh.
Sariman (48), seorang nelayan pencari lobster dinyatakan hilang di perairan Legok Jawa, Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (6/1). Saat ini, tim SAR tengah melakukan pencarian setelah korban dinyatakan hilang.
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan adanya nelayan yang hilang sekitar pukul 15.00.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Siapa yang terlibat dalam Ngarak Panganten? Mereka diarak keliling kampung menggunakan becak, kuda, hingga berjalan kaki bersama anggota keluarga besar.
-
Bagaimana Nadran dilakukan? Dalam acara itu terdapat sejumlah tokoh yang terlibat seperti pemimpin masyarakat, para nelayan, dan pemangku agama. Setelah semuanya berkumpul, para peserta itu lantas menuju ke tengah laut untuk melaksanakan tradisi nadran.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Apa yang diceritakan dalam Wawacan Pangandaran? Wawacan merupakan sebuah kesenian berbentuk sastra lawas khas wilayah Pangandaran. Sesuai namanya, wawacan atau bacaan ini merupakan teks berisi pesan tertentu yang dibacakan oleh tokoh setempat. Di daerah asalnya, wawacan biasanya bertema alam dan lingkungan, serta dibacakan kepada generasi muda agar mereka bisa menjaga kelestariannya.
"Kami sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pencarian," katanya.
Jumaril menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan hilang, Sariman berangkat ke laut sekitar pukul 05.00 guna melihat jaring yang dipasangnya untuk menangkap lobster. Hingga pukul 11.00, korban diketahui belum pulang dari laut sehingga rekannya merasa aneh.
"Rekan korban kemudian mencari ke pinggir laut yang oleh korban biasa dijadikan tempat istirahat. Namun di lokasi tersebut mereka hanya menemukan sepeda motor, baju, rokok, dan dompet milik korban, sedangkan sepatu dan tas yang digunakan untuk menangkap lobster tidak ada," jelas Jumaril.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini korban belum ditemukan. Pihaknya saat ini bersama tim lainnya sedang melakukan pencarian terhadap korban di sekitar lokasi terakhir diketahuinya korban.
Sementara itu, Uhan yang merupakan Ketua Rukun Nelayan Desa Legokjawa menyebut bahwa korban adalah nelayan ampar yang suka menangkap lobster di pinggir pantai ketika air surut. "Jadi bukan nelayan yang pakai kapal," sebutnya.
Menurut Uhan, korban diketahui berangkat dari rumahnya sekitar pukul 05.00 menggunakan motor sambil membawa dua peralatan tangkap lobster dan lainnya. Korban biasanya sudah pulang ke rumah sekitar pukul 08.00, namun saat itu belum pulang juga.
"Sekitar pukul 11.00, ketika istrinya pulang mengaji ternyata suaminya belum pulang. Istrinya nanya ke teman-teman di lapangan, setelah dicari ditemukan celana, baju, dan alat tangkap di saung kecil," ungkapnya.
Uhan yang menerima informasi tersebut, sekitar pukul 13.00 turun ke lapangan dan sempat melihat barang bukti yang ada. "Disimpulkan, nelayan itu diduga terseret ombak. Tidak ada saksi, hanya barang bukti di sana masih ada. Sampai sekarang belum ditemukan. Besok tim SAR akan melakukan pencarian," ucapnya.
Dijelaskan Uhan, saat ini kondisi gelombang di perairan Pangandaran cukup normal. Namun walau begitu, kondisi anginnya cukup kencang.
"Kalau gelombang cukup normal, namun angin kencang. Diatas 25 knot. Aktivitas nelayan masih, tapi berkurang. Biasanya lima jam, saat ini pagi hanya satu sampai dua jam. Tangkapan pasti jadi berkurang, padahal ikan lagi banyak. Ini sudah dari dua minggu. Mudah-mudahan besok bagus lagi kondisi cuacanya," katanya.
Baca juga:
Siswi SMA di Duren Sawit Hilang Usai Pamit ke Orangtua Nonton Bioskop
VIDEO: Fakta-Fakta Terbongkarnya Kebohongan Wanita Lapor Suami Hilang, Ternyata...
Akhir Penantian Panjang Istri Aktivis HAM Widji Thukul
Ini Motif Perempuan di Makassar Buat Lapor Palsu Kehilangan Suami ke Kantor Polisi
Bocah 11 Tahun di Derawan Kaltim Hilang Diterkam Buaya saat Asik Mandi
Cerita Lengkap, Orang Hilang hingga jadi Tersangka Mutilasi di Bekasi