Penyelundupan Benih Bening Lobster Marak di Berbagai Daerah, Pelaku Saling Berkaitan?
Polisi akan melakukan pendalaman terkait tempat-tempat pemasok BBL yang berpotensi saling berkaitan.
Temuan terbaru terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Penyelundupan Benih Bening Lobster Marak di Berbagai Daerah, Pelaku Saling Berkaitan?
Polisi berhasil mengungkap kasus penyelundupan benih bening lobster (BBL) yang terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. Dari kasus tersebut, 3 tersangka berhasil diamankan dengan 19 boks styrofoam berisi BBL berjumlah 91.246 ekor.
“Awalnya kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa di sana ada aktivitas ilegal usaha perikanan tanpa izin. Penggerebekan yang kita lakukan ini pada saat tanggal 14 Mei 2024 yang lalu sekitar jam 5, jam 6 pagi. Dalam penggerebekan tersebut kami berhasil mengamankan 3 orang tersangka,” jelas Kasubditgakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kombes Donny Charles Go saat jumpa pers, Jumat (17/5)
Donny juga menerangkan bahwa pasokan BBL didapatkan oleh pelaku dari Pelabuhan Ratu dan beberapa tempat lain.
Dalam hal ini Donny menegaskan bahwa polisi akan melakukan pendalaman terkait tempat-tempat pemasok BBL yang berpotensi saling berkaitan.
“Kemudian perlu diketahui bahwa asal barang BBL ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang kita lakukan ini berasal dari Pelabuhan Ratu, ada juga dari beberapa tempat. Ini akan kita dalami,” ujarnya.
Sementara ini, pemeriksaan polisi telah mengarah pada packing house atau tempat pengemasan BBL sebelum didistribusikan secara luas.
Pengemasan BBL sendiri membutuhkan kehati-hatian karena benih lobster tidak bisa hidup terlalu lama, sehingga Donny menilai bahwa oknum yang melakukan pengemasan BBL merupakan seorang professional.
Packing house yang digunakan pelaku juga kemungkinan besar berjumlah lebih dari satu karena BBL harus segera diganti setiap 8-12 jam sekali, sehingga pendistribusiannya bisa jadi menyebar.
Bahkan polisi juga telah menguak kasus serupa di Jambi dan Sumatera Selatan yang alur distribusinya dilakukan melalui laut.
“Sehingga packing-packing house memang tersebar. Jadi apakah packing house itu ada di tempat-tempat lain, untuk mulai mengidentifikasinya di mana titik-titik daripada kegiatan penangkapan BBL kita bisa memprediksi sekitar radius 8 jam 9 jam mereka akan menggunakan tempat untuk melakukan repackaging atau untuk melakukan packing house-packing house untuk mengganti oksigen,” kata Donny.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih