Cekcok, Suami di Nias Selatan Bunuh Istri dan Lukai Mertua
Pasangan ini cekcok setelah sang istri menolak ajakan Aliziduhu untuk melayat pamannya yang meninggal. Padahal rumah duka juga berada di Desa Hiliabolata.
Pertengkaran pada satu rumah tangga di Nias Selatan (Nisel), Sumut, berbuntut maut. Sang suami membunuh istri dan melukai mertuanya. Peristiwa ini terjadi di Dusun II, Desa Hiliabolata, Kecamatan Lahusa, Nisel, Senin (3/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
Seorang warga setempat, Aliziduhu Nakhe alias Ama Zevi (35) mengamuk dan menikam istrinya Yunima Amazihono alias Ina Zevi (28) hingga meninggal dunia. Dia juga melukai kepala ibu mertuanya, Nitilisa Harefa (60) dengan pisau.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Apa pesan mengerikan yang ditulis di batu nisan kuno tersebut? "Iokobos (Jacob) pemeluk agama baru bersumpah atas nama dirinya bahwa siapapun yang membuka kuburan ini akan dikutuk."
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan pantun palang pintu dilantunkan? Pantun palang pintu Betawi biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau pertunangan sebagai bagian dari tradisi adat Betawi.
"Sebelumnya pasangan pelaku dan istrinya cekcok," kata Humas Polres Nias Selatan, Brigadir Dian Octo Pratama, Selasa (4/2).
Pasangan ini cekcok setelah sang istri menolak ajakan Aliziduhu untuk melayat pamannya yang meninggal. Padahal rumah duka juga berada di Desa Hiliabolata.
"Istrinya menolak dan berkata, 'untuk apa pergi ke sana? Tetap juganya tidak bisa hidup kembali'. Mereka pun bertengkar," jelasnya.
Setelah bertengkar, sang istri pergi ke rumah orangtuanya, juga di Hiliabolata. Tidak lama berselang, Aliziduhu menyusul. Dia dan Yunima berbincang di depan rumah mertuanya. Mereka kembali cekcok di sana.
Bukan hanya bertengkar, Aliziduhu memukul Yunima. Dia juga menghunuskan pisau yang diambil dari pinggangnya.
Melihat kejadian itu, ayah dan ibu Yunima menangkap tangan Aliziduhu. Mereka berusaha menahan aksi menantunya itu. Namun keduanya kalah tenaga.
"Pisau mengenai bagian belakang kepala mertua perempuannya. Setelah itu, pelaku langsung menusuk istrinya," jelas Dian.
Melihat kejadian itu, warga berkumpul, menangkap, serta memukuli Aliziduhu. Pria itu kemudian diamankan ke rumah kepala desa.
Sementara kedua korban telah dibawa ke Puskesmas Lahusa. Yunima tak mampu bertahan dan meninggal dunia di sana. Sementara ibunya, Nitilisa, masih dalam perawatan.
"Saat petugas kepolisian datang, korban sudah dibawa ke puskesmas. Kita kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke Puskesmas Lahusa untuk berobat sebelum ke Polsek Lahusa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tutup Dian.
(mdk/fik)