Cerita 16 senior pelajar SUPM Tegal bunuh adik kelas
Polisi menemukan luka lebam pada tubuh remaja berusia 16 tahun itu. Dia dipukuli seniornya dalam sebuah acara sekolah.
Cerita kelam kembali mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Hanya berselang sehari setelah kasus penganiayaan senior terhadap adik kelas mencuat di Jakarta, ternyata kasus serupa terulang pada Senin (23/6) di Tegal.
Galih Masruhi, siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal, Jawa Tengah tewas usai dipukuli kakak kelasnya. Polisi menemukan luka lebam pada tubuh remaja berusia 16 tahun itu. Dia dipukuli seniornya dalam sebuah acara sekolah.
Sebenarnya apa yang melatarbelakangi pelaku yang tega menganiaya korban? Berikut ini merdeka.com merangkum empat faktanya:
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang diungkapkan dalam puisi perpisahan sekolah? Puisi perpisahan sekolah ini dapat menjadi salah satu wujud ungkapan sekaligus pemberian terakhir kalian kepada para guru di sekolah.
-
Kenapa perpisahan sekolah bisa dianggap 'menyakitkan'? Goodbyes breed a sort of distaste for whomever you say goodbye to; this hurts, you feel, this must not happen again. (Perpisahan menimbulkan semacam ketidaksukaan bagi siapa pun yang Anda ucapkan selamat tinggal; ini menyakitkan, Anda merasa, ini tidak boleh terjadi lagi)
-
Apa yang paling banyak diantisipasi siswa selama liburan sekolah? Liburan sekolah biasanya merupakan momen yang paling dinantikan para siswa.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa PKL penting di Sekolah Menengah Kejuruan? PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
Diajak pesta kenaikkan kelas
Kasus penganiayaan berujung kematian, yang menimpa pelajar SUPM Negeri Tegal bernama Galih Masruhi (16) benar-benar mengagetkan masyarakat. Betapa tidak, korban tewas setelah menghadiri pesta kenaikkan kelas di rumah salah satu seniornya.
Saat dikonfirmasi awak media, Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono membenarkannya. Tommy menyatakan, Galih dikeroyok dan dipukuli oleh 22 seniornya.
Dia babak belur dengan luka lebam, di sekujur tubuh setelah melakukan pesta kenaikkan kelas bertempat di rumah Boni (17), di Desa Bongkok Kecamatan Kramat Tegal. Di dalam rumah salah satu pelaku tersebut, selain Galih para pelaku juga menganiaya sekitar 25 junior lainnya.
Korban dipalak seniornya
Nur Rahmat (16) seorang korban selamat bersaksi, kegiatan pertemuan dengan para seniornya itu ternyata sudah direncanakan sejak lama saat masih tinggal di asrama. Tak disangka, sesampainya di rumah Boni itulah Galih Masruhi, pelajar SUPM Negeri Tegal justru dipalak oleh para pelaku. "Di mana pada saat itu para teman seangkatannya dimintai uang iuran sebesar Rp 10.000," akunya.
"Semua yang ikut syukuran kurang lebih ada 25 orang, gabungan kelas Teknik Perikanan Laut (TPL) dan Nautika Perikanan Laut (NPL)," ungkap Rahmat, saat diperiksa di Unit PPA Sat Reskrim Polres Tegal.
Selain itu, para senior juga kembali meminta uang iuran sebesar Rp 20.000 dengan dalih untuk menambah membeli makanan.
Dipukuli sampai tewas
Aksi para pelajar senior di SUPM Negeri Tegal yang menganiaya Galih sampai tewas benar-benar biadab. Galih bersama 25 kawannya tiba-tiba dipukuli tanpa ada alasan yang jelas.
Nur Rahmat (16) seorang korban selamat, tak menduga bahwa setelah sampai di rumah Boni untuk menggelar pesta kenaikkan kelas justru dipukuli ramai-ramai oleh seniornya. "Setelah sampai lokasi, kami malah dipukuli," kata dia.
Wahyu Faizal (16) rekan sekelas Galih korban lainnya juga menceritakan, setibanya di rumah Boni di Desa Bongkok Kecamatan Kramat, Tegal rombongan junior justru langsung disuruh baris. Kemudian, secara bergiliran para senior memukul tubuh korban dengan beringas sampai tewas.
16 pelaku dibekuk polisi
Seolah tak ingin kecolongan dengan kasus serupa, petugas Polres Tegal Jawa Tengah langsung bergerak menangkap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Galih meregang nyawa sia-sia.
Sedikitnya ada 16 pelajar, ditangkap Sat Reskrim Polres Tegal. Mereka adalah senior Galih di SUPM Negeri Tegal. Mereka dibekuk karena diduga ikut terlibat menganiaya dan menghilangkan nyawa Galih Masruhi.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 19 siswa SUPM yang merupakan senior korban. "Baru 16 pelaku yang kami amankan untuk dimintai keterangan. Sedangkan korbannya baru enam yang sudah dipanggil ke Polres," jelas Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono.