Cerita Alquran tiban raksasa berbau harum gegerkan Sidoarjo
Anang mengaku, kitab suci tersebut ditemukan mendadak atau secara tidak diketahui datangnya.
Warga Desa Glagaharum, Sidoarjo, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan kitab suci Alquran yang berukuran besar. Alquran tersebut memiliki ukuran sekitar 2 meter x 2,40 meter dengan tebal sekitar 15 sentimeter.
Anang Asriyanto, mengatakan kitab suci tersebut ditemukan dengan kondisi utuh dengan sampul berwarna hitam. Alquran tersebut ditemukan di rumah Anang.
"Huruf hijaiyah Alquran juga tertulis sempurna. Hanya saja, kertas kitab suci itu terlihat ada sobekan dan kertasnya agak rapuh. Dugaan melihat tinta Alquran, usianya bisa mencapai ratusan tahun," kata Anang seperti dikutip dari Antara, Senin (12/1) lalu.
Anang mengaku, kitab suci tersebut ditemukan mendadak atau secara tidak diketahui datangnya. Warga sekitar lalu menyebut Alquran raksasa itu sebagai Alquran tiban.
Lalu bagaimana cerita penemuan Alquran tiban tersebut? berikut kisahnya:
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Apa yang menjadi topik utama dalam kumpulan ayat Alkitab ini? Ayat Alkitab berikut ini berikan penghiburan untukmu yang sedang berduka. Selain beri penguatan juga teguhkan iman kepada Tuhan.
-
Siapa yang menyumbangkan Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran raksasa dengan tulisan tangan ini merupakan sumbangan dari seorang donatur.
-
Mengapa tadarus menggunakan Alquran raksasa dilakukan di Masjid Agung Baiturrahman? Saat Ramadan, para qori di Masjid Baiturrahman mengkhatamkan Alquran raksasa itu paling tidak sebanyak dua kali. Tadarus dilakukan rutin selepas salat tarawih.
-
Dimana Alquran raksasa disimpan di Masjid Agung Baiturrahman? Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
Ditemukan usai istigasah
Penemuan Alquran raksasa berukuran 2 meter x 2,40 meter dengan tebal sekitar 15 sentimeter membuat geger Warga Desa Glagaharum, Sidoarjo, Jawa Timur. Alquran tersebut ditemukan jatuh di kamar tidur di rumah milik Anang Asriyanto. Saat kejadian, Anang mengaku sedang melaksanakan kegiatan rutin istigasah.
"Saat temuan kitab suci Al Quran raksasa ini, para jamaah sempat kaget mendengar suara benda jatuh dari atap kamar rumah," kata Anang seperti dikutip dari Antara.
Mendengar suara tersebut, dirinya bersama jamaah melihat benda berwarna hitam dan setelah dibuka, ternyata sebuah kitab suci Alquran berukuran besar. Namun anehnya tidak ada kerusakan di kamar Anang. Tidak jelas dari mana Alquran itu jatuh.
Alquran tiban wangi seperti kiswah
Penemuan Alquran tiban raksasa di kamar Anang Asriyanto membuat warga geger. Terlebih lagi kertas Alquran itu disebut-sebut berbau wangi. Wanginya seperti minyak wangi yang ada pada kain penutup Kabah (Kiswah).
"Banyak orang yang mengatakan seperti itu (wangi Kiswah), terutama orang yang sudah melaksanakan (ibadah) haji," tutur Anang Asriyanto.
Dia berharap dengan ditemukannya kitab suci Al Quran raksasa ini, bisa membawa berkah bagi kepentingan masyarakat banyak dalam mensyiarkan agama Islam.
"Kami akan menjaga kitab Al Quran ini dan berusaha mengamalkan isi kandungan kitab suci Al Quran yang sudah menjadi keharusan bagi umat muslim," katanya.
Diyakini hanya rekayasa
Penemuan Alquran tiban membuat warga sekitar di rumah Anang geger. Warga pun berbondong-bondong ingin menyaksikan Alquran raksasa yang kertasnya wangi seperti kiswah itu.
Namun banyak keanehan yang membuat warga sekitar ragu dengan keterangan yang disampaikan Anang. Bahkan Kepala Desa (Kades) Glagaharum, Kusmianto menduga penemuan Alquran raksasa tersebut hanya tipu muslihat alias rekayasa belaka.
"Ini rekayasa, ini tahayul. Ayo bubar-bubar. Jangan percaya," kata Kades Kusmianto di sekitar rumah Anang.
Meski demikian banyak warga yang penasaran dengan Alquran raksasa itu. Mereka pun tetap berusaha mendekat untuk mengintip Alquran tersebut.