Cerita anak politikus PKS di Kutai Timur tewas mengenaskan
Jasad anak politikus PKS tersebut ditemukan di semak belukar jauh dari rumahnya oleh seorang warga.
NNA (5) ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia secara mengenaskan, setelah sebelumnya balita perempuan asal Desa Benua Baru Ulu, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, itu hilang selama tiga hari. Setelah melakukan penyelidikan, Polresta Kutai Timur kini sedang memburu Zurjani (45), pria terduga pelaku pembunuhan.
"Iya benar itu foto (terduga) pelaku. Terduga pelaku berinisial IZ," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, AKP Andika Dharma Sena, kepada merdeka.com kemarin.
Jasad anak politikus PKS tersebut ditemukan di semak belukar jauh dari rumahnya oleh seorang warga, sekitar pukul 10.00 WITA, Minggu (10/7).
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tertutupi oleh dahan pohon kelapa. "Ada bekas-bekas terbakar. Pada bagian tangan kanan dan bagian badan sebelah kanan, juga ada luka bakar. Korban adalah balita perempuan masih mengenakan pakaian lengkap," ujar Andika.
"Kita upayakan autopsi terhadap jenazah, tapi dari pihak keluarga, menolak dilakukan autopsi. Sekarang kita fokus cari pelakunya. Sudah banyak yang kita mintai keterangan," tambahnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, menurut Andika, mencuat dugaan sementara korban meninggal dunia usai dianiaya dan dibunuh pelaku. "Kalau lihat dari posisi kematiannya, ada dugaan korban dianiaya dan dan dibunuh," pungkas Andika.
Kabid Humas Polda Kalimantan Timir, Kombes Pol Fajar Setiawan menambahkan, pada Kamis (7/7) lalu sekitar pukul 11.00 WITA, Zurzani datang bertandang ke rumah orang tua korban. Tanpa ada kecurigaan orang tua dan keluarga mengizinkan Zurzani membawa jalan balita malang itu, menggunakan sepeda motor keluarga korban.
"Jadi, korban dibawa jalan oleh terduga pelaku (pembunuh Neysa) menggunakan motor keluarga korban yang dipinjam," terang Fajar.
Beranjak siang, belakangan motor yang digunakan Zurzani, yang kerap disapa Izur itu, terparkir kembali ke rumah korban. Yang mengejutkan, tidak diketahui di mana keberadaan Zurzani terlebih korban.
"Dalan pencarian warga akhirnya menemukan korban berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Kondisi N, ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar," sebut Fajar.
Beredar kabar, terduga pelaku Zurzani tega menganiaya N, lantaran cinta bertepuk sebelah tangan, disebabkan keinginan Zurzani menikahi kakak korban, ditolak oleh kakak N sehingga Zurzani sakit hati.
Terduga Zurzani meluapkan sakit hatinya kepada N. Ditanya dugaan itu, Fajar menegaskan kepolisian tidak bisa berandai-andai menyimpulkan motifnya.
"Saya tidak bisa bicara itu karena harus berdasarkan penjelasan tersangka kalau tertangkap. Kalau hanya keterangan menduga-duga, polisi kan bicaranya fakta. Polda sekarang membantu supaya kasusnya bisa cepat selesai," demikian Fajar.
Meninggalnya N sekaligus menjadi duka tersendiri bagi keluarga besar PKS, karena korban adalah putri dari Faturrahman yang menjabat Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Kecamatan Sangkulirang.
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menyampaikan keluarga besar Fraksi PKS DPR berduka mendalam kepada keluarga Faturrahman.
"Semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan menerima peristiwa pilu ini," katanya.