Cerita Din Syamsuddin dicoret Jokowi jadi Dewan Pengarah Pancasila
Presiden Joko Widodo mencabut nama Din Syamsuddin dari daftar dewan pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Posisi Din akhirnya diganti oleh Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Presiden Joko Widodo mencabut nama Din Syamsuddin dari daftar dewan pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Posisi Din akhirnya diganti oleh Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Ketua UKP-PIP, Yudi Latief membenarkan hal tersebut. Yudi mengatakan, Din sengaja dicopot dari daftar dewan pengarah UKP-PIP karena akan mendapat tugas lain dari Kepala Negara.
"Pak Din akan diberi tugas lain oleh Presiden. Karena selain ada unit Presiden (UKP-PIP), rencananya juga akan dibentuk lembaga lain kayak Dewan Kerukunan Nasional," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/6).
Jika Din Syamsuddin masuk dalam struktur UKP-PIP, maka akan terjadi penumpukan tokoh Islam dari organisasi Muhammadiyah. Sebab selain Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif juga masuk dalam daftar dewan pengarah UKP-PIP.
"Jadi tokoh agama lain mungkin supaya tidak overlapping. Sebagian di unit ini, sebagian di rencana-rencana yang lain," terangnya.
Din mengaku memang meminta agar dirinya tidak masuk dalam UKP-PIP. Menurutnya, keputusan ini diambil setelah dirinya berkomunikasi dan berdiskusi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Ada kerja-kerja lain yang penting bagi bangsa ini, saya bilang, saya sebagai anak bangsa siap saja, cuma sebagai tokoh pergerakan Islam dan akademisi, saya terbiasa loyal kritis, pokoknya loyalitas, tapi tidak menghalangi kritisisme. Oleh karena itu, saya sudah tahu, dan atas kesepakatan saya untuk tidak dimasukan ke jajaran sembilan walaupun sudah sempat beredar," katanya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Kemudian terkait dirinya akan diberi jabatan lain oleh presiden Joko Widodo, mantan ketua MUI ini mengaku belum mengetahui hal tersebut. Namun dia menegaskan gagal masuk menjadi dewan UKP-PIP bukan karena dirinya menolak atau tidak disetujui.
"Tunggu saja nanti, tunggu saja pada waktunya, tapi jelas bukan karena saya menolak bukan pula karena saya tidak disetujui," jelasnya.
Pencabutan ini dilakukan sebelum Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila
Sembilan nama dewan pengarah UKP-PIP adalah Megawati Soekarnoputri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Muhammad Mahfud MD, Syafi'i Ma'arif, Ma'ruf Amin, Said Aqil Siradj, Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Sudhamek dan Kepala UKP-PIP adalah Yudi Latief.
Baca juga:
Cak Imin puji Presiden Jokowi terkait terbentuknya UKP-PIP
UKP-PIP sebut Pancasila hampir punah karena serangan ideologi asing
Megawati ditunjuk jadi Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP
Din Syamsuddin batal jadi dewan pengarah UKP-PIP
Mahfud MD sebut kesadaran Pancasila mulai digerogoti
Ini kata Din Syamsuddin batal jadi dewan pengarah UKP-PIP
Titisan Sukarno, Megawati dinilai tepat jadi dewan pengarah UKP-PIP
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.