Cerita Haji Embay Cegah Kerusuhan Mei 98 Meluas ke Banten Bagian Barat
Kerusuhan meluas ke banyak daerah, tidak hanya terjadi di Jakarta. Penyebabnya adalah gelombang massa yang mendesak agar Soeharto mundur kursi presiden yang telah didudukinya selama 32 tahun. Peristiwa tersebut terjadi di medio tahun 1998.
Kerusuhan meluas ke banyak daerah, tidak hanya terjadi di Jakarta. Penyebabnya adalah gelombang massa yang mendesak agar Soeharto mundur kursi presiden yang telah didudukinya selama 32 tahun. Peristiwa tersebut terjadi di medio tahun 1998.
Namun huru-hara kala itu tidak sampai menyebar ke wilayah Banten Barat, seperti Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang serta Kabupaten Lebak.
-
Kapan Wanda Hamidah terlibat dalam kerusuhan Mei 1998? Wanda juga termasuk mahasiswi yang ikutan terjun ke lapangan saat Kerusuhan Mei 1998.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada tanggal 11 Mei 1997? Pada 11 Mei 1997, Deep Blue, yang dikembangkan oleh IBM, berhasil memenangkan pertandingan melawan Garry Kasparov, dan mencatatkan sejarah sebagai komputer pertama yang mengalahkan juara dunia catur.
-
Apa yang terjadi dalam Tragedi Bintaro 1987? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987. Kecelakaan tersebut terjadi karena salah satu kereta tidak berhenti sesuai dengan jadwal dan jarak aman yang telah ditentukan. Akibatnya, kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak kereta yang sedang berhenti di stasiun.
-
Kapan Tragedi Bintaro terjadi? Tragedi Bintaro 1987 terjadi karena kecelakaan kereta api yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
Haji Embay Mulya Syarif, salah satu tokoh Banten mengungkapkan pada saat itu sejumlah daerah di Tangerang sudah terjadi kerusuhan dan pembakaran.
"Jatake Cimone sudah dibakar, di sini Alhamdulillah enggak ada batu sedikit pun yang terlempar. Kerikil sekecil apapun enggak ada yang terlempar," kata Embay saat ditemui merdeka.com di kediamannya, Pekarungan, Kota Serang, Kamis (20/5).
Embay mengungkapkan pada kerusuhan meletup di sejumlah wilayah, rumahnya dipenuhi oleh ratusan pemuda, mengajak untuk melakukan kerusuhan di Kota Serang.
"Saya salat Isya, Rumah ini sudah penuh oleh pemuda, dipimpin Lukman Harun (salah satu tokoh pemuda saat itu). Ada apa? (Saya tanya), Reformasi. Terus mau ngapain? Bakarin toko China. Tar dulu. China itu enggak ada yang dirugikan, asuransi semua. Dan rumahnya di mana-mana, yang dirugikan yang kerja di situ. Matahari itu 500 karyawan ditambah istri dan anak, belum yang lain nganggur. Kamu mau tanggung jawab? Bubar pulang," ujarnya.
Setelah diberi pengertian, massa yang memenuhi rumahnya hingga tumpah kejalan membubarkan diri dengan tertib.
"Alhamdulillah selamat, makanya setiap bulan Mei 98 selalu Lukman harus diundang. Bagaimana kita ngejagain wilayah barat ini aman, besoknya beredar, Haji embay beking China katanya. Saya bukan beking China, saya beking yang kerja sama China," ujar Embay.
Embay menyayangkan terjadinya kerusuhan yang menyasar terhadap etnis Tionghoa pada Mei 1998. "Coba berpikir panjang lah, Terus ngapain kita musuhin China. Emang mereka mau jadi bangsa China seperti kita menjadi bangsa Indonesia, kan enggak pernah minta bercita-cita, ini takdir. Saya jadi orang Banten enggak pernah ngirim proposal ke Allah minta untuk jadi orang Banten," bebernya.
Baca juga:
Dulu Tukang Demo, Kini Aktivis 98 Ini Jadi Anggota DPR
Ini Sikap Aktivis 98 yang Jadi Anggota DPR Soal RUU KUHP, Menolak Atau Mendukung?
Ditantang Mahasiswa Demo RUU KUHP, Ini Deretan Aktivis 98 yang Jadi Anggota DPR
Aktivis Gelar Kamisan Aksi Kamisan ke 589
Deretan Aktivis 98 Kini Jadi Pejabat Negara
Jokowi Halal Bihalal Bersama Aktivis 98