Cerita haru bayi berkepala dua di Gresik akhirnya meninggal dunia
Bayi dari pasangan Wahyudi dan Wahyuni ini hanya berumur 10 hari.
Setelah sempat ditangani medis secara intensif di RSUD Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur, bayi berkepala dua yang dilahirkan Sri Wahyuni (33), warga Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kecamatan Kebomas, akhirnya meninggal dunia, Jumat (19/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Kondisi bayi yang membuatnya tak mampu bertahan dalam waktu lama. Usianya hanya 19 hari.
"Meninggalnya bayi berkepala dua ini, karena mengalami gagal fungsi multi organ," terang Dokter RSUD Ibnu Sina dr Wiewika.
Wiewika menuturkan, memang sejak dilahirkan, kondisi jabang bayi sudah tidak stabil. Dokter sudah mengusahakan yang terbaik, namun nyawa bayi tak tertolong.
"Kita sudah maksimal melakukan perhatian dan penanganan khusus, karena sejak sehari sebelum meninggal, kondisinya sudah tidak stabil," lanjutnya.
Sri Wahyuni melahirkan bayinya melalui operasi caesar di rumah sakit pemerintah tersebut, Selasa (9/8).
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Ibnu Sina Maftukhan saat itu menuturkan diagnosa awal kondisi bayi adalah kembar, namun setelah dilakukan operasi caesar oleh empat dokter spesialis, bayi diketahui mempunyai dua kepala.
"Kondisi bayi saat pertama lahir adalah sesak, dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 cm, serta mempunyai kepala dua, jumlah tangan dua dan kaki dua, berjenis kelamin perempuan," ungkap Maftukhan.
Dia mengatakan pada saat operasi, dokter ahli yang diturunkan sempat mendapatkan kesulitan, namun karena tim bekerja sama secara solid, sehingga bayi tersebut selamat dalam operasi yang berlangsung sekitar setengah jam.
Sementara ayah bayi, Wahyudi (32) mengaku tidak mengetahui jika bayinya itu terlahir dengan dua kepala, bahkan sebelumnya juga tidak mengira karena tidak pernah melakukan pemeriksaan saat bayi berada di kandungan.
Dia saat itu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit, dan berharap adanya bantuan perawatan dari pemerintah daerah setempat, sebab dia hanya berprofesi sebagai pedagang kali lima di kawasan Gresik Kota Baru (GKB).
"Sepenuhnya, kami serahkan perawatan bayi kedua kami kepada pihak rumah sakit, dan kami berharap ada bantuan untuk kesembuhan putri kedua kami," ucap Wahyudi.
Namun setelah melakukan serangkaian tindakan medis, bayi dari pasangan Wahyudi dan Sri Wahyuni tersebut mengembuskan napas terakhir di hari Jumat kemarin.
-
Apa yang digambarkan oleh Kesenian Sapi Gumarang? Kesenian Sasapian atau Sapi Gumarang ini memiliki makna yang kuat tentang penggambaran suburnya pertanian di Bandung Barat.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa itu Kesepian Kronis? Kesepian kronis adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sepi yang berkepanjangan dan mendalam, tidak hanya sebagai reaksi sementara terhadap situasi tertentu, tetapi sebagai gaya hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
Baca juga:false
Mengenal Paulette dan Simone, wanita kembar tertua di dunia
Cerita sedih anak semata wayang Ismail Marzuki
Wanita sakit parah gelar pesta perpisahan sebelum bunuh diri
Derita Dahlena, janda 7 anak tak punya biaya obati 2 cucunya
Andini, bocah penderita tumor ganas di Depok meninggal dunia