Cerita Jenderal Moeldoko rajin tampil saat evakuasi AirAsia
Moeldoko membantah jika TNI ingin mengambil alih peran Basarnas.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah bahwa pihaknya berusaha menyaingi peran Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu. Dia menambahkan, dalam proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia, TNI terpanggil untuk memberikan upaya maksimal yang diharapkan baik oleh keluarga korban dan publik internasional.
"Tidak ada upaya TNI untuk menggeser peran SAR nasional. Perintah saya, agar tidak ada prajurit yang masing-masing berbuat sendiri-sendiri, tetapi di bawah SAR Nasional," ujar Moeldoko saat memberikan kata-kata sambutan, saat meresmikan buku "TNI dan Air Asia QZ8501" di Media Center Pusat Penerangan TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/5).
Moeldoko menambahkan, keberhasilan tim evakuasi dalam waktu cepat menemukan kotak hitam, secara tidak langsung menjadi titik ukur profesionalitas TNI di mata internasional. Baik TNI maupun Basarnas, menurut dia, sama-sama menyadari kewenangan tugas dan fungsi masing-masing.
"TNI yang berjiwa profesional selalu menyadari peran dan tanggung jawab dalam berbagai operasi, termasuk operasi militer selain perang," lanjutnya.
Menurut Moeldoko, kehadirannya dalam proses evakuasi pesawat tersebut merupakan kewajiban seorang pemimpin untuk hadir dalam situasi kritis.
"Saat Panglima dan staf hadir di Polda Jawa Timur, kami bisa membaca perasaan keluarga korban. Mereka berharap ditemukan keluarganya. Belum lagi publik internasional berharap black box cepat ditemukan. Itu butuh prajurit profesional," pungkasnya.