Cerita Kapolri siapkan satu speaker dan naik panggung saat aksi 212
Kapolri mengaku sengaja menyiapkan satu speaker khusus di atas panggung untuk mencegah aksi provokator. Kehadiran Kapolri saat aksi 2 Desember untuk memastikan aksi berjalan damai.
Saat demonstrasi 2 Desember kemarin, Polri bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menyiapkan speaker atau pengeras suara khusus dan dipusatkan di panggung utama yang terletak di Lapangan Monas.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, speaker adalah magnet utama bagi demonstran atau peserta aksi. Sehingga, speaker dipusatkan pada panggung utama untuk menghindari provokator yang berpotensi memanaskan situasi dan membuat kericuhan.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Kenapa para pedagang Teras Malioboro II melakukan aksi demo? Para pedagang yang selama ini berjualan di Teras Malioboro II melakukan demo pada Sabtu malam, 13 Juli 2024. Dalam sebuah video yang diunggak akun Instagram @merapi_uncover, terdengar salah seorang pedagang berorasi di halaman Teras Malioboro II. Salah satu bagian orasinya mengatakan bahwa para pedagang yang berjualan di tempat itu merasa dibohongi.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
"Sehingga magnet utama dari pengendalian massa itu adalah speaker, kami yang siapkan speaker sehingga tidak terlalu banyak yang orasi menggunakan mobil, dan itu berbahaya sekali. Jadi cukup satu saja suara," kata Tito dalam rapat kerja bersama Komisi III di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Magnet kedua yang dapat menarik perhatian peserta aksi adalah panggung. Oleh sebab itu, Polri harus berada di atas panggung untuk memastikan aksi berjalan damai dan tertib sesuai kesepakatan.
"Ini adalah komando untuk semua. Nah, oleh karena itu kami hadir di sana. Bukan ingin populer, tapi ingin mengendalikan mereka yang sudah berkomitmen dengan kami," jelasnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan kehadirannya bersama jajaran Polri di atas panggung karena permintaan pihak GNPF MUI selaku panitia aksi super damai itu. Tujuannya adalah agar mempermudah dialog kedua belah pihak soal situasi dan dinamika aksi.
"Tapi intinya kita semua paham, semua menyaksikan, semua lancar, dan kehadiran saya di situ atas permintaan mereka supaya ada kepolisian ada di situ. Dan tujuan kami satu, supaya ada komunikasi," ucapnya.
Baca juga:
Ini alasan Kapolri, polisi setop & periksa bus peserta aksi 212
Kapolri soal makar: Justru yang senior yang bisa, pengalaman
Kapolri: Kalau sudah ngajak duduki DPR secara paksa enggak bisa!
Kapolri: Anggaran dipotong Rp 2,3 T, Polda & Polres ngos-ngosan
Kapolri: Makar tidak harus pakai senjata
Raker dengan Kapolri, Desmond minta Kapolda Metro dievaluasi