Cerita kekesalan orang tua calon akpol karena kebijakan putra daerah
Cerita kekesalan orang tua calon akpol karena kebijakan putra daerah. Orang tua merasa kebijakan ini tidak adil sebab nilai anak-anak putra daerah justru jauh di bawah non-putera daerah. Ada 12 dari 13 peserta putra daerah yang lolos.
Sejumlah orang tua para calon taruna akademi kepolisian, protes dengan seleksi penerimaan yang dilakukan Polda Jawa Barat. Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mendadak mengubah kebijakan terkait pemeriksaan kesehatan ulang dan prioritas putra daerah. Kebijakan ini membuat para orang tua geram.
Kekesalan itu memuncak saat Rabu (28/6) di Mapolda Jabar, Kota Bandung usai panitia seleksi mengumumkan bahwa kuota calon taruna Akpol yang akan dikirim ke Semarang, dibagi menjadi dua, putra daerah dan non putra daerah.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Anies Baswedan dan AHY bertemu di bandara? Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang ditekankan Anies Baswedan saat membahas karhutla di Kalimantan? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
"Itu saya kaget karena keputusan Kapolda 23 Juni memberlakukan putra daerah yang mana padahal sebenarnya kita itu sudah ada pengumuman 17 Juni. Itu diundur-undur. Kalau saja nilai anak-anak putra daerah lebih tinggi saya tidak apa-apa. Tapi yang terjadi sekarang, mereka yang lolos dikirim ke Semarang nilainya di bawah nilai anak-anak kami," kata orang tua calon taruna akpol Nani pada wartawan, saat dikonfirmasi, Kamis (29/6).
Nani keberatan menyebutkan nama anaknya. Dia menuturkan, ada 12 dari 13 peserta putra daerah yang lolos. Sedangkan non putra daerah, dari 22 peserta yang lolos untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Akpol Semarang 11 orang. Selain itu polda Jabar pun meloloskan 4 calon Taruni Akpol (Polwan).
Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan kapolda menimbulkan ketidakadilan. Saat sebelum ditetapkan prioritas putra daerah, anak mereka berada dalam ranking urutan kecil dan sangat berpeluang untuk lolos. Namun setelah ada kebijakan putera dan non putra daerah, ranking anaknya menjadi turun dan tidak berhasil masuk dalam kuota taruna Akpol yang akan dikirim.
Anak Nina sudah 12 tahun lebih tinggal di Bandung, namun bukan orang Sunda asli. Dia merasa tersinggung dengan adanya keputusan ini. "Saya protes lah, kami protes kalau putra daerah itu nilainya tinggi enggak apa-apa kami ikhlas, tapi ini di bawah dari kami," jelasnya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi belum bisa menjawab secara rinci terkait kebijakan Kapolda. Dirinya berdalih tengah berkonsentrasi pengamanan arus balik Lebaran 2017. "Saya masih di Cikopo, belum dapat data lengkapnya," singkat Yusri saat dikonfirmasi merdeka.com via pesan singkat.
Baca juga:
Kapolda pastikan kesiapan pengamanan Obama di Jakarta
Satu tersangka penyerangan Polda Sumut pernah bertempur di Suriah
Polisi jaga wilayah dan jalur yang bakal lintasi Obama di Jakarta
Wakapolda Metro Jaya heran lihat anggota patroli pakai action kamera
Diduga kelelahan, anggota polisi pingsan saat apel pengamanan Obama
Polisi diminta tak gegabah bila melihat sesuatu yang mencurigakan