Cerita Keluarga Cahyono Putra, Siswa SMK di Ciamis yang Meninggal Usai Divaksin
“Satu hari setelah disuntik vaksin anak saya meninggal dunia di dalam kamar tidur Kamis (2/9) dini hari," ungkapnya.
Cahyono Putra (17) seorang siswa SMK Galuh Rahayu, Ciamis diketahui meninggal dunia pada usai menjalani vaksinasi Covid-19 di SMAN 1 Sindangkasih, Rabu (1/9) lalu. Kepergiannya menyimpan duka yang cukup mendalam untuk keluarga.
Nono (40), ayah dari Cahyono saat ditemui wartawan di rumahnya di Kampung Cihurip, Desa Sukamanah mengatakan bahwa keluarga masih cukup bersedih atas kepergian anak laki-lakinya itu. Walau begitu, ia menganggap bahwa kejadian tersebut adalah musibah dan tidak menyalahkan kegiatan vaksinasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Ia bercerita bahwa sebelum divaksinasi Covid-19 anaknya baru sembuh dan dalam proses pemulihan akibat penyakit lambung yang dideritanya. Namun karena semangat anaknya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), Cahyono memilih untuk divaksinasi.
“Sekolah memang tidak mewajibkan siswa untuk divaksin, tapi kalau belum divaksinasi katanya tidak boleh ikut pembelajaran tatap muka dan harus daring. Jadinya anak saya mau ikut,” ujarnya, Jumat (24/9).
Kepada orang tuanya, Cahyono, anaknya mengaku sudah menyampaikan keluhan memiliki Riwayat penyakit lambung dan baru sembuh, namun vaksinasi tetap dilakukan. Setelah menjalani vaksinasi, rupanya anaknya merasa lemas dan pusing.
Nono mengungkapkan bahwa usai divaksinasi, anaknya pulang diantar oleh temannya menggunakan motor. Saat sampai di rumahnya, ia melihat anaknya pucat, lemas, dan hampir pingsan.
“Satu hari setelah disuntik vaksin anak saya meninggal dunia di dalam kamar tidur Kamis (2/9) dini hari," ungkapnya.
Sementara itu, Ani Anggraeni (40) ibu kandung Cahyono menyebut bahwa sebelum divaksin anaknya masih mengkonsumsi sisa obat penyakit lambungnya. Saat masa pemulihan itu, anaknya mengaku harus divaksinasi, padahal ia mengaku sudah menyampaikan kondisi Cahyono kepada pihak sekolah.
Setelah sempat pucat dan lemas usai divaksinasi, menurut Ani kondisi anaknya sempat pulih. Di malam harinya, Cahyono sempat berkumpul dengan keluarga sambil makan.
Saat subuh datang, anaknya sempat bangun dan menyatakan mau sholat namun ada ayahnya yang juga sedang sholat subuh. Ani pun saat itu sempat membersihkan peralatan di dapur sampai kemudian ia mendengar suara tangisan dari kamar anaknya.
“Saya langsung ke kamar anak saya dan melihat seperti sesak nafas. Tidak lama setelah itu, anak saya meninggal dunia di kamar. Tentunya kami sangat sedih kehilangan anak saya. Tapi kami hanya bisa pasrah,” sebutnya.
Meninggalnya Cahyono Putra usai vaksinasi didalami langsung oleh Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Cahyono diduga menyembunyikan riwayat penyakit yang dialaminya.
Salah seorang sumber di Ciamis menyebut bahwa Cahyono saat menjalani screening tidak menyebutkan perjalanan pengobatan yang sudah dilakukan. Hal tersebut dikuatkan dengan lembaran screening yang diterima oleh merdeka.com.
“Karena untuk penerima vaksinasi Covid-19 yang usianya dibawah 18 tahun ini sangat ketat. Jadi semuanya dipastikan. Nah Cahyono ini mengaku kepada dokter yang melakukan screening mengaku kondisinya baik-baik saja,” singkatnya.
Baca juga:
Sudah Cek 25 Sekolah, Disdik DKI Pastikan Tidak Ada Klaster PTM di Jakarta
Temuan 1.303 Klaster PTM, Kemendikbudristek Ingatkan Kesiapan Sekolah
Pastikan Prokes Tertib, Wagub DKI Yakin Penularan Virus Tidak Terjadi di Sekolah
Dilema Belajar Tatap Muka
Kemendikbud Ristek Jelaskan Soal Temuan 1.303 Klaster Covid-19 di Sekolah
Pemprov DKI Surati Kemdikbud Ristek Minta Data Persis Klaster Covid-19 Sekolah
Ada Penularan Covid-19 pada Siswa, PTM Terbatas di Gunungkidul Dihentikan Sementara