Cerita lucu Ahmad Yani minta bantuan Mayor AS lawan operasi CIA
Indonesia tak luput dari operasi-operasi rahasia CIA. Bahkan perwira AD AS saja tak tahu.
Central Intelligence Agency (CIA) terkenal usil turut campur dalam mengurusi masalah dalam negeri orang lain. Indonesia tak luput dari operasi-operasi rahasia mereka.
Tahun 1955-1965, CIA menggelar sejumlah operasi untuk menggulingkan Presiden Soekarno. Mereka menuding Soekarno akan membawa Indonesia menjadi negara komunis dan masuk poros Timur dan Uni Soviet.
CIA pun memberi bantuan peralatan militer dan persenjataan pada pemberontak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi. Mereka juga mengirim sejumlah besar uang ke sana.
PRRI/Permesta sebenarnya hanya ingin mengkritik pemerintah pusat yang dinilai terlalu sentralistik. Daerah tak merasakan pembangunan ekonomi. Mereka juga minta otonomi seluas-luasnya. Salah satu alasan lainnya adalah mereka khawatir dengan berkembangnya komunis di bawah kepemimpinan Soekarno.
Keadaan memburuk saat Wapres Mohammad Hatta mengundurkan diri. Hubungan pusat dan daerah makin memburuk.
Soekarno menjawab ultimatum PRRI/Permesta ini dengan operasi militer. Kolonel Nasution menugaskan Letkol Ahmad Yani memimpin operasi gabungan TNI darat, laut dan udara yang pertama kali digelar.
Para agen CIA bekerja keras mengirimkan suplai persenjataan ke Sumatera. Mereka merekrut sejumlah veteran Perang Korea. Total senjata yang dikirimkan cukup untuk mempersenjatai 8.000 orang serdadu. CIA mengaku tujuan utama membantu para pejuang di Sumatera untuk melawan komunis.
"Ahmad Yani sebenarnya termasuk perwira antikomunis yang lebih proBarat. Dia lulusan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat AS di Port Leavenworth. Yani, pun berkawan akrab dengan Mayor George Benson, atase militer Kedubes AS di Jakarta," demikian ditulis Tim Weiner dalam buku Membongkar Kegagalan CIA yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2008.
Lucunya, Yani yang sedang mempersiapkan serangan ke Sumatera meminta bantuan Benson untuk menyediakan peta-peta. Benson yang tak tahu ada operasi CIA di Sumatera pun dengan senang hati membantu Yani.
Jadi perwira AD AS sendiri turut membantu Indonesia menggagalkan operasi rahasia CIA di Sumatera.
Kisah lain juga diceritakan dalam memoar Jenderal Ahmad Yani. Saat itu dia menghadap Nasution dengan seragam tempur lengkap dengan pistol sebelum operasi militer.
Biasanya perwira TNI AD mengenakan pistol di pinggang. Namun Yani bergaya lain, dia mengenakan pistol di samping tubuhnya.
Nasution tertawa melihat Yani. Dia menanyakan gaya apa itu, Yani menjawab itu gaya detektif Amerika. Hubungan mereka pada saat itu memang erat.
Peperangan di Sumatera tak lama dipadamkan. Para pemberontak berperang setengah hati. Misi CIA pun gagal.
Kelak justru Yani yang jadi korban sejumlah perwira yang disusupi PKI. Dia tewas dini hari tanggal 1 Oktober 1965.
Baca juga:
Kisah pilot TNI AU tembak jatuh pesawat pengebom CIA
CIA bikin film porno Presiden Soekarno & pramugari cantik Rusia
Misteri USD 1 juta dari CIA untuk para politisi RI saat pemilu
Kisah agen CIA kabur dari Sumatera sampai maling di warung
Gara-gara propaganda CIA, Kopassus dikira pasukan komunis
-
Kapan CIA memberikan bantuan dana untuk militer Indonesia? Lewat Dubes AS di Jakarta, Marshal Green, CIA juga memberikan bantuan dana untuk militer Indonesia.
-
Bagaimana cara CIA memberikan bantuan kepada militer dan tokoh anti-komunis di Indonesia? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis. Seorang pejabat kontak CIA di Indonesia pun diberi dana 10.000 untuk melawan kekuatan PKI dan organisasi sayapnya.
-
Siapa agen CIA yang disusupkan ke istana Presiden Sukarno? Seorang agen disusupkan untuk mendekati keluarga Presiden RI. Seorang Wanita Muda Yang Cantik Menemui Presiden Sukarno Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka. Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
-
Mengapa CIA memberikan bantuan dana kepada militer dan tokoh anti-komunis di Indonesia? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis. Seorang pejabat kontak CIA di Indonesia pun diberi dana 10.000 untuk melawan kekuatan PKI dan organisasi sayapnya.
-
Apa yang dilakukan oleh CIA dalam peristiwa G30S/PKI? "Kami Tidak Menciptakan Ombak-Ombak itu. Kami Hanya Menunggangi Ombak-Ombak itu ke Pantai Itu adalah kalimat yang diucapkan Duta Besar AS untuk Indonesia era 1965-1969, Marshal Green.Green menjawab pertanyaan itu di sebuah rapat rahasia Senat AS. Seorang senator bertanya apakah AS dan CIA terlibat dalam peristiwa kudeta yang terjadi di Indonesia tahun 1965?
-
Mengapa agen CIA menyamar sebagai mahasiswa AS untuk mendekati Presiden Sukarno? Di era Perang Dingin, agen-agen Central Intelligence Agency (CIA) melakukan operasi ke berbagai negara.Indonesia yang kala itu dicap dekat dengan Blok Timur, ikut jadi sasaran.