Cerita Luhut Jadi 'Anak Emas' Benny Moerdani Hingga Buat Senior di TNI Iri
Luhut merupakan lulusan terbaik Akabri 1970. Dia termasuk perwira muda berkarier cemerlang. Sampai-sampai Panglima ABRI saat itu Jenderal Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani menaruh perhatian khusus.
Pangkat Luhut Binsar Panjaitan, Jenderal TNI (HOR) (Purnawirawan). Meski bintang empat Luhut tidak pernah menjabat sebagai Pangdam apalagi Kasad. Jabatan terakhirnya ketika aktif adalah Dankodiklat TNI AD (1997-1998).
Luhut merupakan lulusan terbaik Akabri 1970. Dia termasuk perwira muda berkarier cemerlang. Sampai-sampai Panglima ABRI saat itu Jenderal TNI Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani menaruh perhatian khusus.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana Jenderal Benny Moerdani menjalankan tugasnya sebagai Panglima ABRI? Selalu di belakang layar. Benny Moerdani Nyaris Tak Punya Pengalaman Bidang Teritorial Namun saat Orde Baru, memilih Panglima ABRI benar-benar menjadi hak prerogatif seorang Presiden Soeharto.Benny pun dilantik menjadi Panglima tahun 1983 menggantikan Jenderal M Jusuf.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menggantikan Jenderal Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI? Benny Dicopot Seminggu Sebelum Sidang Umum MPR Tahun 1988 Dia digantikan Jenderal try Sutrisno.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Saat berpangkat mayor, Luhut bersama Kapten Inf. Prabowo Subianto dikirim untuk belajar mengenai pasukan anti-teror di GSG-9 di Jerman Barat. Benny berpangkat Letjen dan menjabat Asintel Hankam/ABRI.
Benny yang dikenal sebagai 'bapak intel' kerap menghubungi Luhut, bahkan kerap menyuruh datang ke kantornya untuk menghadap. Ternyata kedekatan itu berdampak negatif bagi perjalanan karier Luhut di kemudian hari.
"Saya sering dipanggil menghadap Pak Benny di kantornya di Jalan Saharjo (sekarang lokasinya menjadi Balai Prajurit TNI), entah menanyakan pelatihan pasukan yang baru itu, atau lain-lain," ungkap Luhut dikutip dari akun facebooknya, Rabu (24/7).
Seiring berjalan waktu, Benny yang tadinya begitu dipercaya Presiden Soeharto terpental. Prajurit-prajurit dianggap 'orang Benny' tak lagi mendapat pos strategis.
Luhut mengisahkan perjalanan kariernya. Memori itu kembali diingatnya seusai berziarah ke makam almarhum Benny di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, beberapa waktu lalu.
Dipercaya Pimpin Datasemen 81
Setelah pulang pendidikan di Jerman Barat, Luhut dipercaya memimpin pasukan anti-teror pertama di Indonesia yaitu Datasemen 81 (Den-81). Menteri Kemaritiman ini ingat betul dengan tanggung jawab barunya sering dipanggil menghadap Benny.
"Dari situ saya mendapat kesan khusus mengenai betapa ia memiliki karakter yang sangat kuat. Auranya memancarkan wibawa ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum," kata Luhut.
Dari situ, Luhut mengaku kagum dan bisa melihat loyalitas Benny kepada pimpinan negara dan NKRI. "Setiap kata atau tindakannya mencerminkan, menurut istilah masa kini, kesetiaan yang tegak lurus ke atas."
Ditugasi Benny Jaga Soeharto di Manila
Luhut mendapat penugasan memimpin operasi khusus mengamankan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di Kota Manila, Filipina. Saat itu Benny sudah jadi Panglima ABRI memberi pesan tegas ke Luhut.
"Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya Republik itu menjadi kacau," ujar Luhut menirukan Benny.
Dengan tegas, Benny melanjutkan ucapannya. "Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu. Sebagai perwira Luhut hanya menjawab. "Siap. Laksanakan."
Banyak Senior Tidak Senang dengan Luhut
Luhut mengaku sering dipanggil ke kantor oleh Benny. Lama-kelamaan Luhut merasa risih. "Kebanggaan dipanggil oleh Panglima ABRI mengecil, karena pasti banyak yang tahu, dan banyak pula senior saya yang tidak senang, mungkin juga jadi iri, seorang perwira menengah dipanggil oleh jenderal bintang empat berjam-jam," jelasnya.
Tak Pernah jadi Danjen Kopassus dan Pangdam
Beberapa tahun kemudian Benny pensiun. Luhut pun harus menerima konsekuensi karena jadi 'golden boys' Benny. "Tapi saya terima itu dengan besar hati," tuturnya.
"Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam. Bagi saya itu harus dibayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya," ujarnya.
Banyak Belajar dari Sosok Benny
Luhut mengungkapkan banyak pelajaran mengenai kepemimpinan dan kemiliteran yang dipelajari dari sosok Benny. "Dan saya akui, karena pengaruh Pak Benny itulah yang membuat saya tertarik pada masalah-masalah intelijen, di antaranya dalam memelihara jaringan (networking) dengan berbagai tokoh di dunia," katanya.
Luhut ingat betul Benny mempunyai buku alamat kecil sudah lusuh berisi nama-nama tokoh penting dan nomor telepon hot-line yang bisa hubungi 24 jam sehari. Pengalaman berharga itu rencananya akan dituangkan Luhut dalam biografinya.
"Untuk sementara saya hanya bisa katakan, Rest in Peace Jenderal Benny. Hingga hari ini saya tidak mengecewakan harapan bapak."
(mdk/did)