Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima
Jenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Karir sang jenderal melesat secepat kilat. Berakhir setelah mengkritik anak presiden RI.
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima
Presiden Soeharto mengangkat Jenderal Benny Moerdani sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia tahun 1983.
Hal ini sempat mengejutkan banyak pihak kala itu. Benny selama ini bergerak di bidang intelijen.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Mengapa Panglima TNI melakukan rotasi jabatan? “Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,“ ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil dalam keterangannya, Minggu (27/8).
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
Benny selalu bergerak di belakang layar. Sebagai intelijen, sosoknya tak banyak dikenal publik.
Seorang kolonel saja tak mengenali Benny karena sosoknya yang misterius. Apalagi masyarakat umum.
Benny Moerdani Nyaris Tak Punya Pengalaman Bidang Teritorial
Dia adalah peraih Bintang Sakti. Penghargaan tertinggi ini didapatnya saat bertempur di Irian Barat.
Setelah itu Benny bekerja dalam sunyi. Dia terlibat dalam Operasi Seroja merebut Timor Timur dan pembebasan Sandera Woyla di Thailand.
Selalu di belakang layar.
Namun saat Orde Baru, memilih Panglima ABRI benar-benar menjadi hak prerogatif seorang Presiden Soeharto.
Benny pun dilantik menjadi Panglima tahun 1983 menggantikan Jenderal M Jusuf.
Benny Moerdani Adalah Salah Satu Jenderal Paling Berpengaruh di Era Orde Baru
Dia menjadi anak emas Soeharto. Diangkat menjadi panglima tertinggi militer Indonesia.
Hubungannya dengan Soeharto sangat dekat. Penguasa Orba itu sangat mempercayai Benny.
Namun masa-masa harmonis itu tidak lama. Sikap Soeharto kemudian berubah 180 derajat.
Dalam buku Benny Moerdani, Tragedi Seorang Loyalis, hubungan keduanya merenggang karena Benny berani mengkritik bisnis anak-anak Presiden Soeharto.
Sikap Soeharto berubah dingin sejak itu. Peran Benny pun mulai dipinggirkan.
Soeharto Marah Saat Main Biliar
Keduanya saat itu sedang main di Jalan Cendana. Benny mengatakan untuk menjaga keamanan pribadi presiden cukup dengan satu batalyon Paspampres.
"Tetapi untuk pengamanan politik presiden, mutlak harus didukung oleh keterlibatan keluarga dan juga presidennya sendiri," kata Benny.
Saat menyinggung soal anak-anaknya, Soeharto berhenti main dan meninggalkan Benny sendiri.
Benny Mengaku Soeharto Sangat Marah Ketika Dia Berani Membahas Masalah Anak-Anaknya
Menurut Laksamana Sudomo, hanya Benny pula yang berani menyarankan untuk mundur sebagai Presiden setelah 20 tahun menjabat.
Benny Dicopot Seminggu Sebelum Sidang Umum MPR Tahun 1988
Dia digantikan Jenderal try Sutrisno. Pencopotan ini pun menimbulkan pertanyaan publik saat itu.
Di kabinet selanjutnya, Benny memang masih menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan. Itu pun Benny tahu dari radio, Soeharto tidak pernah menghubunginya lagi.
Benny sudah tak berperan lagi di bidang Hankam walau menjadi menteri.