Cerita Megawati Diguncang Gempa di Jepang, Diminta Tak Lari ke Luar Gedung
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berharap Indonesia bisa meniru cara Pemerintah serta warga Jepang dalam menghadapi bencana. Hal ini disampaikannya jelang acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Soka University di Tokyo, Jepang.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berharap Indonesia bisa meniru cara Pemerintah serta warga Jepang dalam menghadapi bencana. Hal ini disampaikannya jelang acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Soka University di Tokyo, Jepang.
Mega menceritakan salah satu pengalamannya mengalami guncangan gempa di Jepang. Saat itu, dirinya dan keluarga yang mendampingi sudah hendak lari keluar dari sebuah restoran tempat mereka makan. Namun hal itu justru dilarang oleh warga Jepang yang menemani mereka makan.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kapan Megawati tiba di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Bagaimana Megawati memulai karir atletiknya? Megawati memulai karir atletiknya pada usia 14 tahun dan berhasil menjadi bagian penting dalam tim Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
-
Dimana Megawati memulai karir profesionalnya di Indonesia? Di awal tahun 2023, ia menjadi andalan klub Jakarta Pertamina Fastron di Proliga sebelum melanjutkan karirnya bersama klub bola voli Korea Selatan, Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
"Teman saya yang orang Jepang bilang tidak usah lari. Nanti diberitahu kapan kita mesti lari. Jadi ada alarm. Kalau alarm bunyi artinya mesti waspada. Alarm kedua kita harus keluar. Jadi begitu. Itu masih berjalan terus cara memberikan warning. Jadi early warning sistemnya bagus. Dibandingkan kita, aduh, bukan lemah, tapi tidak ada," kata Megawati Selasa (7/2).
Menurut dia, Jepang mirip dengan Indonesia, sebagai negara yang berpotensi mengalami bencana alam. Namun, yang berbeda tingkat kewaspadaan warga negara Jepang sudah sangat kuat.
"Itu yang seharusnya perlu dicontoh ya," kata Megawati.
Menurut dia, jika Indonesia memang sudah ada soal mitigasi bencana, seharusnya bisa segera disampaikan.
"Sekarang sudah ada, kenapa rakyat tidak diedukasi, disosialisasi," tukasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Klaim Dukungan Warga Mengalir, Purnomo Yakin Direstui Megawati di Pilkada Solo
Nama Anak Megawati Disebut dalam Sidang Suap Kuota Impor Bawang
PDIP Harap Calon Kepala Daerah Tak Sakit Hati Jika Tidak Dapat Rekomendasi dari Pusat
Catatan Politik 2019: Aklamasi 5 Ketum Partai Politik
Bertemu Megawati, Jokowi Minta Nama-nama Pengganti Ma'ruf dan Mahfud di BPIP
Deretan Perempuan Tangguh yang Menjabat Pimpinan Militer di Dunia