WNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
WNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Gempa magnitudo 7,4 mengguncang kawasan Ishikawa, Jepang, Senin (1/1). Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Kanazawa, Ishikawa bernama Putu Reza mengaku menerima informasi dari media Jepang untuk evakuasi diri.
"Media jepang memerintahkan warga yang di pesisir untuk evakuasi termasuk di Kanazawa," kata Putu Reza kepada Liputan6.com, Senin (1/1).
Putu Reza juga mengaku Kanazawa ini ada di prefektur Ishikawa dan sangat dekat dengan pusat gempa.
"Saya tadi baru check in hotel sama istri. Saat gempa ada di kamar hotel," lanjutnya.
"Warning tsunami betul ada khususnya di daerah saya sekarang. Tapi karena transportasi umum seperti kereta dihentikan jadi hanya bisa stay saja," ujar Putu Reza.
Putu Reza juga menggambarkan situasi saat gempa Jepang. Dia mengatakan, setelah gempa pertama terjadi gempa susulan.
"Awalnya ada pengumuman disuruh tunggu di kamar, lalu setelah gempa susulan langsung diminta turun lewat tangga darurat. Kondisi sekarang sementara aman terkendali," beber Putu Reza.
Badan Meteorologi Jepang melaporkan gempa besar terjadi di lepas pantai prefektur Ishikawa dan daerah sekitarnya tak lama setelah pukul 16.00 waktu setempat.
Peringatan tsunami besar dikeluarkan untuk Ishikawa serta peringatan tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat Pulau Honshu.
Gempa Jepang terbesar ini mendorong lembaga penyiaran untuk beralih ke program khusus dan menyerukan agar penduduk yang terkena dampak segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Lembaga penyiaran publik Jepang NHK TV memperingatkan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian 16,5 kaki (5 meter), dan mendesak orang-orang untuk mengungsi ke dataran tinggi atau ke puncak bangunan di dekatnya.
Sementara itu, gelombang kuat menghantam pantai Kota Wajima di Ishikawa, NHK melaporkan. Hokuriku Electric Power sedang memeriksa segala ketidakberesan di pembangkit listrik tenaga nuklirnya.